JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, saat pembangunan di pulau reklamasi tenaga kerja yang dipakai umumnya bukan berasal dari Jakarta.
"Kalau pembangunannya seperti itu kemungkinan tenaga kerja yang diserap bukan dari Jakarta, tenaga kerjanya dari luar yang dibawa," kata Anies dalam video Anies vs Reklamasi di akun Youtube Panji Pragiwaksono, yang diunggah pada Senin (1/7/2019) lalu.
Panji bertanya, mengapa Anies berasumsi demikian. Anies menjawab bahwa hal tersebut dia simpulkan setelah melihat proyek-proyek konstruksi lain.
"Ya kenyataannya kalau kita lihat proyek-proyek konstruksi banyak pekerja musiman dari luar jadi mereka bekerja kasar di Jakarta," kata Anies.
Baca juga: Anies: Reklamasi Akan Membuat Jakarta seperti Mangkok
Panji lalu berkata, jika pulau reklamasi selesai dibangun akan menyerap lebih banyak tenaga kerja karena adanya tempat seperti ruko dan pasar.
Namun menurut Anies, penyerapan tenaga kerja terbanyak adalah saat proses pembangunan.
"Kalau soal itu saja sebenarnya banyak tempat lain dikerjakan. Tapi kan yang masif itu kan pada proses pembangunan," ujar Anies.
Anies telah mencabut izin pembangunan 13 pulau reklamasi di pesisir Jakarta pada September tahun lalu. Empat izin lain dipertahankan karena pulau reklamasinya sudah dibangun. Empat pulau yang dilanjutkan tersebut adalah pulau D, pulau C, G, dan N.
Pemprov DKI telah menerbitkan izin mendirikan bangunan (IMB) untuk 932 bangunan berupa rumah dan rumah kantor (rukan) yang didirikan di Pulau D.
Baca juga: Pemprov DKI Dapat Membongkar Pulau Reklamasi Asal...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.