Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rutin Dibersihkan, dari Mana Datangnya Sampah di Kali Tegal Amba?

Kompas.com - 10/07/2019, 09:47 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kali Tegal Amba di Jakarta Timur dipenuhi sampah. Sampah-sampahnya berupa plastik, kemasan makanan, ranting pohon, dan beragam jenis sampah lainnya.

Kali itu melintasi tiga kelurahan, yakni Kelurahan Pondok Bambu, Duren Sawit, dan Klender. Saat ini airnya surut. Lumpur hitam tebal dan tanaman liar terlihat jelas dasar kali.

Bau tak sedap pun tercium dari kali tersebut. Di kiri dan kanan bantaran kali penuh sesak permukiman warga.

Titi, warga RW 01, Kelurahan Pondok Bambu mengatakan, kondisi Kali Tegal Amba yang kering dan selalu dipenuhi sampah sudah berlangsung lama. Saat musim hujan pun, hanya sedikit air yang mengalir di kali tersebut.

Baca juga: 450 Personel Bakal Dikerahkan Bersihkan Kali Tegal Amba yang Penuh Sampah

"Kemarin dibersihin sampahnya tapi ada lagi, ada lagi. Saya juga enggak tahu dari mana asal sampahnya. Kalau kalinya emang begini, ga banyak airnya, kering, kalau hujan sih ada (air) cuma ga banyak jadinya bau," kata Titi, Selasa (9/7/2019) kemarin.

Titi yang tinggal tak jauh dari kali menambahkan, dirinya kerap terganggu dengan banyaknya nyamuk yang muncul dari kali yang kotor dan penuh sampah itu.

Menurut dia, nyamuk muncul  menjelang malam. Hal itu sangat mengganggu dirinya dan keluarganya untuk beristirahat.

"Magrib tuh nyamuk banyak, benar-benar banyak, saya enggak bohong. Kalau kami semprot (nyamuk) sampai benar-benar bisa kita bikin peyek di bawahnya. Semprotan kaleng itu paling seminggu habis," ujar Titi.

Sampah dari warga

Kepala Satuan Pelaksana UPK Badan Air Jakarta Timur Leo Tantino mengatakan, dirinya menduga sampah berasal dari warga yang tinggal di bantaran kali. Soalnya, kali tersebut buntu dan putus sehingga tidak ada aliran air kali lain yang masuk ke kali itu.

Leo mengatakan, pihaknya sudah tiap hari menugaskan petugas UPK Badan Air untuk membersihkan sampah di kali itu. Namun sampah selalu muncul.

"Kondisi Kali Tegal Amba sudah lama seperti itu dan asalnya dari warga yang mungkin perlu penyadaran pola pikirnya untuk tidak buang sampah sembarangan," ujar Leo.

Baca juga: Kata Warga soal Kali Tegal Amba Penuh Sampah: Nyamuknya Banyak Sampai Bisa Bikin Peyek

Leo menjelaskan, petugas UPK Badan Air kesulitan ketika harus membersihkan Kali Tegal Amba yang dipenuhi sampah dan lumpur tebal. Menurut Leo, perlu alat berat untuk mengangkut lumpur hitam di dasar kali tersebut.

"PJLP selalu membersihkan terus tapi perlu keterlibatan (Sudin) SDA untuk pengerukan lumpur yang sudah pekat. Nanti akan rapatkan dan bicarakan dengan SDA," ujar Leo.

Dia mengimbau warga yang tinggal di dekat Kali Tegal Amba agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah ke kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com