JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Jakarta Islamic Centre (JIC), Koja, Jakarta Utara menyediakan dua ruangan besar untuk para pencari suaka yang dipindahkan dari trotoar Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Kedua ruangan yang disediakan berada di lantai Blok B Gedung Sosial Budaya JIC.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, ruangan pertama berukuran kurang lebih 34x10 meter. Di dalamnya sudah terpasang terpal biru, di atas terpal tersebut dilapisi lagi dengan matras biru.
Di pojok ruangan terdapat dua buah ruangan berukuran kecil yang juga dipasangi terpal
Ruangan ini akan difungsikan sebagai tempat menginap perempuan beserta anak-anak pencari suaka.
Baca juga: Para Pencari Suaka yang Tinggal di Trotoar Akan Dipindah ke Islamic Center
Sementara ruang satunya berada sekitar 3 meter dari ruang pertama. Ruangan ini berukuran lebih kecil, kurang lebih 13x10 meter. Di ruangan ini terbentang karpet merah yang di atasnya juga dilapisi matras.
Ruangan ini difungsikan sebagai tempat tidur para laki-laki pencari suaka.
Kepala Sekretariat Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta Ahmad Juhandi yang mengelola lokasi tersebut mengatakan, ruangan tersebut sejatinya diproyeksikan sebagai Museum Islam Jakarta.
"Tapi ini (museum) masih perencanaan. Kita masih merencanakan desainnya, layout-nya, visualnya, mungkin dua tahun yang akan datang lah, makanya masih kosong. Begitu saya dapat perintah, kita cari itu ruangan itu yang memungkinkan kita pakai," ujar Juhandi saat ditemui Kompas.com di ruangannya Rabu (10/7/2019).
Baca juga: Para Pencari Suaka Mengadu Saat Ditemui Ketua DPRD DKI Jakarta
Selain menyediakan kedua ruangan tersebut, pihaknya juga memfasilitasi para pencari suaka dengan lokasi untuk menjemur pakaian, tiga rak-rak untuk menyusun barang, dan dua buah toilet yang terpisah dari ruangan tersebut.
Para pencari suaka tersebut juga dibebaskan untuk menggunakan fasilitas listrik dan air yang ada di sana.
Namun, pihak JIC tidak bisa menyediakan makanan untuk para pencari suaka karena tidak ada anggaran yang bisa dialokasikan kepada mereka. Meski begitu mereka akan menyuplai beberapa galon air minum setiap harinya.
Saat ini, pihaknya masih menunggu kedatangan para pencari suaka tersebut yang akan diakomodir oleh pihak United Nation Hight Rufugee Comition (UNHRC).
Berdasarkan data yang mereka peroleh, terdapat 229 pencari suaka yang akan ditempatkan di lokasi tersebut.
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Carikan Tempat Tinggal untuk Pencari Suaka di Trotoar Kebon Sirih
Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan, para pencari suaka yang menginap di trotoar akan diberi tempat di Jakarta Gedung Islamic Center, Jakarta Utara.
Prasetyo mengaku iba melihat banyaknya para pencari suaka menginap di trotoar Kebon Sirih.
"Nah, kami sebagai pemerintah daerah melihat manusia pakai tenda apalagi di wilayah tempat perkantoran itu enggak baik. Kita sifatnya membantu karena teman-teman yang minta suaka pada UNCHR (United Nations High Commissioner for Refugees), kepastian hukumnya dia yang ada di Indonesia," kata dia Selasa (9/7/2019)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.