JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah para pencari suaka yang menempati bekas Gedung Kodim, Kalideres, Jakarta Barat selalu berubah-ubah. Ada berbagai faktor yang mengakibatkan timbulnya kondisi semacam itu.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah mengatakan, jumlah para pencari suaka kerap naik turun.
Pada saat awal, pihaknya diminta untuk mengantisipasi 250 orang sampai 300 orang.
"Tetapi perkembangannya pada malam itu sampai 998 orang dan bahkan besok harinya sampai 1.155 orang. Kemudian malam harinya sudah mulai agak turun jadi 1.000," ungkapnya, Minggu (14/7/2019).
Pada perkembangannya, hari ini pihaknya menyiapkan logistik 1.100 orang.
Pasalnya, dari data yang disampaikan UNHCR kepada Dinas Sosial DKI Jakarta, ada penambahan pengungsi dari Yaman sekitar 40 sampai 50 orang.
Baca juga: Lurah Kalideres Kewalahan Hadapi Para Pencari Suaka
"Tapi dasar pertama dari Kebon Sirih dievakuasi sebetulnya 250 orang sampai 300 orang. Selebihnya di samping akomodasi datang terus sampai 998 orang. Ada juga yang langsung secara mandiri itu tadi angkanya," katanya.
Irmansyah mengatakan, fluktuasi jumlah para pencari suaka tersebut disebabkan sejumlah faktor di lapangan.
Mulai dari adanya yang keluar masuk hingga sudah mendapat tempat tinggal tetap.
Sebagian mereka ada yang sudah berpindah dari situ.
Mungkin sebelumnya sudah ada tempat tinggal mereka, mengontrak atau apapun.
"Setelah di sana mereka melihat perkembangan di dalam, 'Oh ternyata begini begini'," kata Irmansyah.
Baca juga: Warga Kalideres Tolak Penampungan Pencari Suaka di Gedung Eks Kodim
Untuk itu pihaknya terus melakukan monitoring jumlah para pencari suaka tersebut sebelum memberikan bantuan. Sehingga bantuan yang diberikan dapat lebih tepat sasaran.
"Jangan sampai kita masak 1.200 (untuk) orang tapi ternyata mereka cuma di bawah 1.000 orang. Kan sayang," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Terungkap, Ini Penyebab Jumlah Pengungsi Asing di Kalideres Selalu Fluktuatif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.