Ia mengatakan, ada 15 orang yang dibawa ke Imigrasi Jakarta Pusat untuk penyelidikan lebih lanjut.
Menurutnya, rata-rata yang ditemukan berasal dari Nigeria dan Gambia. Meski demikian, ia tak menjelaskan secara detail apa tujuan 15 orang WNA itu ke Indonesia.
"Kami belum sempat tanyakan tadi, kami masih lakukan pemeriksaan," ujar Kiven di Apartemen Green Pramuka City, Jakarta Pusat, Jumat (19/7/2019).
Kiven mengatakan, rata-rata para WNA ini mengaku izin tinggal mereka disimpan oleh teman-teman mereka.
Ia tak menampik ke depan 15 orang WNA yang diamankannya hari ini akan dideportasi.
Sementara itu, Lusida Sinaga, Head of Communication Green Pramuka City mengatakan, penyidakan ini dilakukan menjaga ketertiban di apartemennya.
"Rata-rata kami mendapatkan laporan kalau ada WNA dari penghuni apartemen, langsung kami teruskan ke Imigrasi," ucap Lusida.
Menurutnya, para WNA ini menyewa apartemennya menggunakan jasa broker bukan jasa dari marketingnya sendiri.
"Sebenarnya selama ini kami sudah membuat house rules di management di pengelolaan. Jadi setiap penghuni harus melaporkan untuk paspor, visa yang jelas penghuni atau pemilik unit itu kan tidak hanya memakai sales in house kami tapi mereka juga pakai agent dan broker dari luar untuk menyewakan unit bagi mereka," tutur Lusida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.