Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tak Curigai Klinik Aborsi di Tambun Selama Dua Tahun Beroperasi

Kompas.com - 12/08/2019, 12:21 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Warga Kampung Siluman, Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi mengaku terkejut Klinik Aditama Medika dekat kediaman mereka digrebek polisi pada Rabu (7/8/2019) lalu, dengan tuduhan melakukan praktik aborsi ilegal.

"Enggak pernah dengar kalau ada aborsi. Pernah ada ibu hamil yang perawatan sesar di sini. Sesarnya sih di tempat lain," ujar Iwan (55) pemilik toko kelontong yang terpaut 50 meter dari klinik saat ditemui Kompas.com, Senin (12/8/2019).

Pendapat serupa diakui Bowo (30), pedagang mie ayam yang berdagang dekat klinik tersebut.

Ia mengaku, tak pernah menaruh curiga pada klinik tersebut, termasuk tiga orang perawatnya. Andai ada praktik persalinan pun, ibu-ibu dengan hamil besar pasiennya.

"Enggak pernah dengar ada praktik aborsi. Saya kaget ada polisi banyak banget," ujar Bowo.

Baca juga: Polisi Bongkar Praktik Aborsi di Sebuah Klinik Bekasi

Klinik Aditama Medika di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang digrebek polisi lantsran diduga melakukan praktik aborsi ilegal.Vitorio Mantalean Klinik Aditama Medika di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang digrebek polisi lantsran diduga melakukan praktik aborsi ilegal.

Warga mengaku, klinik merangkap rumah bersalin yang telah beroperasi dua tahun itu sehari-hari dikunjungi para pasien dengan keluhan umum.

Iwan, warga lain, mengaku pernah beberapa kali berobat di sana jika terserang demam, namun merasa ongkos berobat di sana agak mahal.

"Biasa lah, pasien demam berdarah, usus buntu, kencing batu. Klinik biasa, misalnya situ panas, dirawat gitu," ujar Iwan.

"Kalau orang kampung lagi banyak berobat, di sini ramai, ibaratnya nemenin," imbuhnya.

Beni (50), pedagang bebek goreng yang lokasinya persis di seberang Klinik Aditama juga heran jika klinik tersebut melakukan praktik aborsi ilegal.

Ia mengaku sering mengantarkan makanan ke klinik tersebut dan tak pernah menjumpai sesuatu yang mencurigakan.

"Obat-obatan sama kamar saja. Enggak ada yang mencurigakan. Dengar-dengar doang kemarin pasiennya dibawa (polisi), tiba-tiba digrebek saja," kata Beni.

"Ruangan bersalin ada juga. Ibu-ibu melahirkan di sana juga," tambahnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Tambun Kompol Rahmad Sujatmiko membenarkan informasi dari warga.

"Menurut pengakuan (tersangka) memang baru satu kali melakukan aborsi. Kita belum mendapatkan informasi lagi apakah klinik itu pernah menjalani rangkaian praktik aborsi ilegal sebelumnya atau tidak," ujar Rahmad kepada Kompas.com, Senin.

Kini, klinik tersebut telah dikelilingi garis polisi. Di dalamnya masih terdapat berbagai perabotan, termasuk dua unit sepeda motor.

Dalam penggrebekan Rabu lalu, polisi meringkus empat orang, termasuk seorang perempuan berinisial HM yang baru saja melakukan aborsi.

Tiga lainnya, yakni HF merupakan pemilik Klinik Aditama Dua, bidan berinisial MPN, dan teman dekat HM berinisial WS yang mengantarkannya ke klinik tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com