Namun, saat para pedagang meminta aula yang ada di Pasar Klender untuk dikosongkan, pihaknya mendapat penolakan dari Satuan Pelaksana (Satpel) UPT Pasar Bunga Rawa Belong dengan alasan aula tersebut sudah disewa oleh Dinas KPKP DKI Jakarta selama satu tahun.
“Kita sudah meminta aula di Pasar Klender dikosongkan, namun ditolak,” kata dia.
Karena belum adanya titik temu antara pedagang dan Satpel UPT Pasar Bunga Rawa Belong, maka dibentuklah Tim Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang merupakan keinginan dari pedagang.
Tim TPS inilah yang akan mencari lokasi strategis untuk relokasi para pedagang.
Tim TPS mengusulkan lokasi yang dianggap strategis, yaitu di daerah Palmerah, Jakarta Barat.
Para pedagang menyetujui untuk direlokasi di daerah Palmerah karena lokasinya yang dianggap strategis dan bisa beroperasi selama 24jam karena berada di pinggir jalan raya.
Namun setelah diajukan ke UPT, lokasi tersebut juga dianggap bermasalah.
Salah satu anggota Tim TPS Pasar Bunga Rawa Belong mengatakan, sampai saat ini para pedagang masih menolak direlokasi di TPS Pasar Semanan maupun Pasar Klender.
"Kami masih menolak relokasi," kata Hikmah pedagang di Pasar Bunga Rawa Belong.
Bertahap
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta mengusulkan revitalisasi pasar itu dilakukan secara bertahap, dengan melakukan revitalisasi gedung utara terlebih dahulu setelah itu disusul revitalisasi gedung selatan.
“Kita sudah mengusulkan ke Bappeda DKI Jakarta terkait revitalisasi pasar itu secara bertahap, namun sampai saat ini belum disetujui,” kata Kepala Pusat Promosi dan Sertifikasi Hasil Pertanian Dinas KPKP DKI Jakarta, Wati Mutia.
Wati menjelaskan, pihaknya mengusulkan revitalisasinya dilakukan dua kali pembangunan, dengan melakukan pembangunan gedung utara terlebih dahulu.
Dengan demikian, pedagang bunga yang ada di gedung utara tidak perlu direlokasi ke TPS, cukup pindah ke gedung selatan selagi menunggu pembangunan gedung utara selesai.
Begitu juga sebaliknya, ketika gedung utara selesai dibangun, maka pembangunan gedung selatan pasar itu baru dapat dilakukan.
Namun, jika revitalisasinya dilakukan dengan dua kali pembangunan, maka biayanya akan lebih mahal dibandingkan dengan satu kali pembangunan.
Agaknya, pilihannya tetap rumit dan untuk ini diperlukan kearifan guna menghasilkan keputusan terbaik bagi semuanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.