JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Yayasan Perlindungan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) dokter Marius Widjajarta mengatakan, terjadinya pemberian obat kedaluwarsa kepada ibu hamil oleh Puskesmas Kelurahan Kamal Muara bisa jadi karena Indonesia tidak memiliki standar pelayanan medis nasional.
"Standar pelayanan medis nasional Indonesia enggak ada, Indonesia jeleknya begitu, bisa ngomong segala macem peningkatannya (pelayanan medis) kalau standar pelayanan medis nasionalnya enggak ada gimana mau maju," kata Marius saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/8/2019).
Marius mengatakan, Kementerian Kesehatan Indonesia saat ini hanya memiliki pedoman dan panduan pelayanan medis yang sifatnya tidak mengikat.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Obat Kedaluwarsa, Munculnya Korban Lain dan Dugaan Kesengajaan
Sementara, apabila ada kejadian seperti yang menimpa Novi Sri Wahyuni (21) dan Winda Dwi Lestari (23), dua ibu hamil yang mendapat obat kedaluwarsa oleh puskesmas, yang dipermasalahkan selalu standar operasional prosedur (SOP).
"iya nanti yang selalu dinaikkan SOP. SOP itu beda-beda, puskesmas satu dengan satu beda-beda. Kalau standar pelayanan medis nasional memang tergantung tipe tempat pelayanan rumah sakitnya," ujarnya.
Bahkan, tidak adanya standar pelayanan medis nasional di Indonesia melanggar aturan Wolrd Health Organization (WHO) yang memerintahkan agar setiap negara memiliki standar pelayanan medis.
Perihal standar pelayanan medis nasional ini sudah bertahun-tahun ia minta ke Kemenkes. Disebutkan Marius bahwa Kemenkes sempat melakukan studi banding ke Australia perihal tersebut.
"Udah ke Australia buat standar pelayanan medis nasional, uang habis hasil enggak ada, bagaimana negara mau maju kalau tidak ada standar medis," tuturnya.
Baca juga: Mari Bantu Ibu Hamil Korban Obat Kedaluwarsa Puskesmas
Sebelumnya diberitakan dua orang ibu hamil di Kelurahan Kamal Muara mendapatkan obat vitamin B6 yang sudah kedaluwarsa sejak bulan April 2019 lalu.
Kedua ibu hamil tersebut mengaku mengalami gejala pusing, mual, hingga muntah saat aktif mengonsumsi obat berjenis vitamin B6 tersebut.
Kasus ini masih dalam penyelidikan Polsek Metro Penjaringan. Sejumlah bukti dan saksi sudah mereka periksa untuk mengungkap kasus tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.