Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Taufiq, Seorang Tunanetra yang Berjuang Mencari Pekerjaan

Kompas.com - 24/08/2019, 08:20 WIB
Cynthia Lova,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Hingga kini, Taufiq masih belajar beradaptasi menjalani kehidupannya tanpa cahaya. Hidup dalam kegelapan. 

Anak pertama dari tiga bersaudara ini mengakui, awalnya dia sulit menerima kenyataan kalau dia berbeda. Taufiq sempat terpuruk.

“Saya pernah enggak keluar rumah, dijenguk tidak mau. Saya menjauh dari semua orang karena malu dengan keadaan saya,” kata dia.

Baca juga: Istana Siap Bantu Kasus Dokter Romi yang Dibatalkan sebagai CPNS karena Difabel

Taufiq bangkit setelah bertemu orang-orang yang sepertinya dan melihat mereka tak pernah mengeluh.

Meski kehidupan mereka lebih sulit dari Taufiq, mereka tampak menjalani hari-harinya dengan penuh harapan.

“Setelah menangani diri saya kalau diri saya mampu, lalu saya ketemu orang-orang seperti saya. Saya lihat mereka saja bisa masa gue enggak bisa sih,” katanya membangkitkan semangat.

Taufiq yang sekarang, bukan lagi Taufiq yang dulu, pesimistis menjalani kehidupan. Dia menjadi orang yang bersemangat. 

Baca juga: Remaja Difabel Tewas Dianiaya di Pusat Layanan Anak Terpadu, Ini Penjelasan Dinsos Pontianak

Pria kelahiran 20 Agustus ini mengatakan, ia kini bisa menjalani berbagai aktivitas tanpa bantuan orang lain. 

“Saya sama seperti orang normal, saya bisa naik MRT sendiri, saya bisa naik Transjakarta sendiri. Semua saya lakukan seperti orang normal pada umumnya,” Katanya.

Taufiq juga mengisi waktu dengan merajut. Kain yang ia rajut seringkali dibeli masyarakat.

“Ada aja yang beli kok, kadang pameran juga dan banyak orang suka juga. Saya bersyukur,” katanya.

Adapesan yang ingin disampaikan Taufiq bagi penyandang disabilitas lainnya. 

“Teman teman disabilitas yang proses berdamai dengan diri kalian, banyakin sosialisasi. Kita semakin yakin kalau kita teman banyak mereka bisa kita juga bisa bangkit,” ucap dia terseyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com