JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang laki-laki bertopi duduk di samping buku-buku bekas yang ditumpuk di depan rolling door ruko di kawasan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.
Laki-laki itu ialah Agus Darmanto, penjual buku di Kwitang, Jakarta Pusat. Ia tampak santai menggunting kukunya sembari menunggu pelanggan.
Saat dihampiri pelanggan, ia menyambutnya dengan senyuman.
“Cari buku apa, bu? tanya Agus.
Ia tampak teliti mencari satu per satu buku yang dicari pelanggannya. Buku pelajaran matematika SMA yang diminta akhirnya ditemukan.
Buku bekas yang ia jual harganya antara Rp 5000 hingga Rp 150.000.
Agus bercerita, dirinya telah menggeluti jualan buku selama sepuluh tahun di Kwitang.
Sebelumnya, pria berusia 70 tahun ini bekerja menjadi sekuriti di kawasan Kwitang. Semenjak pensiun, ia kemudian beralih profesi menjadi pedagang buku bekas.
“Saya bosen di rumah dibanding saya sakit-sakitan. Mending saya jualan, makan tinggal bilang, minum tinggal bilang,” ucapnya.
Tak banyak modal yang dikeluarkannya kala itu. Ia hanya modal nekat dan berbekal pengetahuan tentang buku.
Saat menjadi satpam, ia sering datang ke toko buku di sekitar kantornya untuk membaca.