Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Terlilit Utang, Ibu Rumah Tangga Diduga Hipnotis dan Rampok Pemilik Warung Nasi

Kompas.com - 04/09/2019, 22:42 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Pesanggrahan Komisaris Sukadi menjelaskan motif seorang ibu rumah tangga berinisial DS (27) yang diduga menghipnotis dan rampok pemilik warung nasi bernama Tursih.

DS diduga mencuri uang karena terlilit utang dan kebutuhan hidup sehari-hari.

"Dari pengakuan tersangka, dia gunakan uang hasil kejahatannya untuk bayar tunggakan kredit dan utang orangtuanya," ujar Sukadi saat ditemui di kantornya, Rabu (4/9/2019).

Ketika ditangkap pun, barang bukti uang tersebut sudah tidak ada di tangan korban.

"DS tidak langsung tertangkap tangan, uangnya sudah habis," kata Sukadi.

Sebelumnya, kasus itu berawal ketika DS ingin membeli nasi bungkus di warung Tursih di Jalan Anggrek Raya, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (30/8/2019) lalu.

Baca juga: Pemilik Warung Nasi Diduga Kena Hipnotis, Uang Rp 8 Juta Raib

DS meminta Tursih untuk membungkus nasi tersebut dengan kotak styrofoam. Karena tidak punya kotak styrofoam, tanpa sadar Tursih menuruti perintah DS untuk membeli kotak styrofoam.

"Dengan tipu dayanya dia, si pedagang keluar begitu saja dari warungnya ketika dikasih uang Rp 50 ribu untuk beli styrofoam," ujar Sukadi.

Ketika Tursih meninggalkan warung untuk membeli styrofoam, DS masuk ke dalam kamar Trusih dan menggasak uang sebesar Rp 8 juta yang ada di lemari.

"Setelah korban kembali, dia baru sadar kamarnya sudah berantakan. Uangnya juga sudah tidak ada," ujar Sukadi.

Tursih lalu melaporkan hal itu ke pihak Polsek Pesanggrahan. Polisi lalu menangkap DS di rumahnya di Petukangan Utara pada 1 Agustus 2019.

"Tersangka kami kenakan Pasal 362 tentang pencurian dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara," ujar dia.

Baca juga: Ini Cara Pelaku Hipnotis Kuras Deposito Rp 325 Juta Dalam Sekejap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com