Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SD Libur hingga Warga Mengungsi, Ini Peristiwa yang Pernah Terjadi akibat Tawuran di Manggarai

Kompas.com - 05/09/2019, 20:44 WIB
Anastasia Aulia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Pertempuran "dendam" antar warga di kawasan Manggarai pada tahun 2000 menyebabkan SD yang berlokasi disana menjadi sering diliburkan.

Misalnya pada 8 Agustus 2000, tawuran berlangsung sejak pagi hari di sekitar SD Negeri 12 memaksa guru dan murid yang tiba disekolah tersebut untuk pulang kembali ke rumahnya.

Baca juga: Ruang Publik yang Minim Disebut Jadi Penyebab Seringnya Tawuran di Manggarai

Tidak hanya SD Negeri 12 saja, SD Negeri 09, SD Negeri 11, SD Negeri 12, SD Negeri 13, SD Negeri 15, SD Negeri 17 dan SD Negeri 18 dan 19 juga tidak bisa mendapatkan haknya untuk belajar.

Selain ancaman bahaya tawuran, pagar gedung SD tersebut juga dirubuhkan dan kaca jendela pecah.

4. KRL terganggu

Perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) 509 jurusan Bogor-Stasiun Kota pada 27 Agustus 2004 pagi harus terganggu akibat 30 pelajar berkelahi di atap KRL dalam perjalanan antara Stasiun Manggarai, Stasiun Cikini, dan Stasiun Gondangdia.

Salah satu golok yang digunakan peserta tawuran dilempar dan malah mengenai kabel KRL tersebut. Akibatnya aliran listrik pun menghilang (pull off) dan KRL pun berhenti.

Mogoknya KRL 509 itu menyebabkan 20 perjalanan kereta api terlambat hingga dua jam.

Rabu sore kemarin (4/9/2019), juga terjadi tawuran di lintasan rel kereta api di dekat stasiun manggarai.

Baca juga: Tawuran di Atas Rel Sebabkan Penumpukan Penumpang di Stasiun Manggarai

Saat tawuran berlangsung, percikan api muncul dari salah satu rangkaian KRL akibat adanya lemparan benda asing di bagian power suply kompresor bertegangan tinggi.

Sehingga membuat kereta terpaksa berhenti dekat dengan lokasi tawuran.

Terhambatnya KRL ini menyebabkan penumpukan penumpang di stasiun Manggarai.

5. Mengungsi

Pada 30 September 1998, 150 KK atau 500 jiwa penduduk kawasan Manggarai mengungsi akibat perkelahian massal yang terjadi dua hari sebelumnya.

Warga mengungsi karena takut menjadi sasaran perkelahian massal yang sering terjadi di kawasan tersebut.

Bahkan, warga pun mematikan lampu penerangan di gang-gang dan rumah. SUasana pun mencekam. Sejumlah botol kosong dan bensin disiapkan guna menghadapi kemungkinan tawuran yang bisa terjadi kapan saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com