Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenang Habibie, Bang Yos Ingat Kunjungannya ke Jerman Dapat Pengawalan Polisi

Kompas.com - 13/09/2019, 10:26 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007 Letjen (Purn) Sutiyoso berbagi kenangan tentang kedekatannya dengan Presiden ke-3 RI BJ Habibie.

Saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (12/9/2019), Sutiyoso mengingat momen tak terlupakan yang pernah terjadi, baik di dalam maupun di luar negeri.

Saat masih menjabat, Bang Yos melakukan kunjungan kerja ke Jerman. Di negara itu, Bang Yos dikejutkan dengan proses penyambutan.

"Lalu saat aku kunjungan ke Berlin, aku diundang lah sama gubernur Berlin yang akan memindahkan ibu kota dari Bonn ke Berlin. Jadi waktu itu pembangunan besar-besaranan di Berlin sana, aku diundang sama wali kota lah istilahnya untuk ke sana," ucap Sutiyoso.

Kebingungan Bang Yos semakin jadi ketika dirinya melihat situasi saat banyak polisi masuk ke area bandara hingga mendekat ke badan pesawat yang ia tumpangi.

Baca juga: TB Hasanuddin: Habibie Pernah Diancam Dibunuh, tapi Tetap Tegar

"Jadi saya kaget-kaget kan waktu itu, 'Ini apa? Ini kok apa di bawah pesawat ada mobil keren banget, pakai bendera pakai pengawalan polisi segala macam'. Terus stafku waktu itu Silalahi omong, 'Kan Pak itu jemput bapak', 'Wah ngawur kamu'," tambah Bang Yos meniru percakapannya dengan Silalahi kala itu.

Rasa penasaran Bang Yos belum berakhir, dirinya beserta rombongan dari Prancis belum juga diperbolehkan turun dari pesawat. Padahal, pesawat sudah mendarat.

"Begitu aku turun, benar polisi sudah siap semua, di situ pengawalan langsung di bawah pesawat. Pertama kan aku enggak ngerti kenapa enggak disuruh keluar-keluar, gitu kan. Kayaknya sibuk banget," ucap mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini.

Dijemput dan dikawal seperti petinggi negara.

Sadar akan penjemputan dirinya di Jerman, Bang Yos merasa beruntung karena saat itu ia mengenakan pakaian formal, bukan baju polo dan celana jeans seperti biasa.

"Untung aku lengkap ya, pakai jas, pakai dasi karena dari Prancis kan dekat. Biasanya aku pakai jeans, pakai apa lah. Beruntung aku pakai lengkap," ujar Sutiyoso.

"Ternyata ada petugas masuk pesawat jaga penumpang mereka bilang ke penumpang lain, 'Sabar mau jemput yang mulia gubernur', gitu ya. Aku turun memang dikawal polisi. Jadi aku enggak enak kunjungan saya jadi kaya formal banget," lanjutnya.

Baca juga: Kala Sutiyoso Disopiri Habibie Naik Hummer H-1 Keliling Kota Tanpa Pengawalan Paspampres

Bang Yos menilai bahwa penjemputan ini merupakan intruksi langsung dari Presiden BJ Habibie kala itu. Sebab Bang Yos tahu, Habibie merupakan salah satu tokoh terhormat di Jerman.

"Ternyata Pak Habibie itu neleponin semua orang yang ada di sana, termasuk kanselir apa diteleponin, jadi ya gitu," ucapnya.

Momen itulah yang selalu menjadi kenangan manis. Bukti tanda pemimpin hadir dengan rasa cinta dan kepedulian bagi seluruh anggotanya yang sedang bertugas.

Bahkan hal-hal yang tidak disangka-sangka menjadi terwujud, seperti apa yang dialami Sutiyoso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com