Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

POPULER JABODETABEK - Aksi Protes Pegawai KPK Ricuh | Pengendara yang Seret Bripka Eka Minta Maaf | Tukang Galon Mau Jadi Wali Kota

Kompas.com - 18/09/2019, 07:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi keprihatinan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan rentetan peristiwa yang menimpa lembaga itu berlangasung pada Selasa (17/9/2019) malam.

Malam tadi, karyawan tak langsung bergegas pulang. Mereka menyempatkan diri beraksi menyuarakan kesedihan terhadap KPK yang kini wewenangnya dilemahkan oleh para elite.

Pemberitaan seputar aksi pegawai KPK yang sempat ricuh dengan Kapolsek Setiabudi itu mendapat perhatian paling banyak dari pembaca Kompas.com sepanjang kemarin.

Baca juga: Sendu di Gedung KPK Tadi Malam...

Tak hanya itu, berita-berita populer lainnya di Megapolitan Kompas.com yang mendapat sorotan warga yakni terkait akhir cerita Bripka Eka yang tersangkut di sebuah mobil Honda Mobilio yang melaju.

Adapula kasus pemerkosaan yang dilakukan seorang kakek terhadap siswi SD di Bekasi.

Berikut lima isu terpopuler yang dibaca sepanjang kemarin.

1. Keprihatinan pegawai KPK

Aksi protes para pegawai KPK sempat ricuh di halaman Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2019).

Aksi tersebut menyikapi Revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK yang disahkan DPR.

Keadaan sempat memanas ketika para pegawai KPK menyanyikan lagu Gugur Bunga sebelum menutup aksi. Saat itu, ada teriakan dari luar kelompok pegawai KPK.

Akhirnya, nyanyian terhenti.

Dalam waktu bersamaan, ada kelompok lain yang juga berunjuk rasa di depan Gedung KPK. Mereka mengaku mendukung revisi UU KPK.

Setelah teriakan tersebut, Kapolsek Setiabudi AKBP Tumpak berdebat dengan seorang peserta aksi dari KPK.

Baca berita selengkapnya di sini.

Bripka Eka Setiawan dan Tavipuddin (54) berpelukan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2019).KOMPAS.COM/RINDI NURIS VELAROSDELA Bripka Eka Setiawan dan Tavipuddin (54) berpelukan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2019).

2. Akhir cerita Bripka Eka dan pelanggar lalu lintas

Kasus kekerasan terhadap seorang polisi lalu lintas (polantas) saat memberhentikan mobil ugal-ugalan di Jalan Pasar Minggu Raya, Jakarta Selatan, berakhir damai.

Polantas yang memberhentikan mobil Honda Mobilio, Bripka Eka Setiawan, bertemu dengan pengendara mobil yang bernama Tavipuddin (54) di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2019).

Tavipuddin menyampaikan permohonan maaf kepada Bripka Eka sambil menangis. Dia didampingi sang istri saat mendatangi Polda Metro Jaya.

"Saya meminta maaf kepada masyarakat khususnya kepada Bripka Eka yang telah mungkin menjadi korban walaupun tidak terluka. Saya minta maaf kepada masyarakat dan institusi Polri baik Kapolsek, Kapolres, Kapolda, dan Kapolri," kata Tavipuddin sambil terisak menahan tangis.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Pemerkosaan kakek terhadap siswi SD di Bekasi

AR (61) diduga telah memperkosa F, seorang siswi SD di Bintara Jaya, Bekasi dua kali dalam enam bulan terakhir.

Dia tinggal di sebuah kontrakan dengan halaman cukup luas yang dijadikan lapangan parkir.

Di sana, ia melancarkan aksinya pada F yang kerap bermain sore-sore bersama teman seusianya di lapangan itu.

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Gaji pimpinan DPRD lebih rendah daripada anggota

Zita Anjani, calon wakil ketua DPRD DKI yang diajukan Fraksi PAN mengatakan, ia tak mempersoalkan jumlah gajinya yang lebih kecil dari para anggota DPRD DKI.

Gaji bersih anggota DPRD sebesar Rp 111 juta. Sedangkan gaji bersih ketua DPRD DKI Jakarta adalah Rp 59 juta dan 4 wakil ketua sebesar Rp 110 juta.

Menurut Zita, angka tersebut sudah cukup karena tujuannya menjadi pimpinan DPRD bukanlah untuk mencari materi.

Baca berita selengkapnya di sini.

Yusrianto saat mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon wali kota Tangerang Selatan ke DPC PDI-P, Selasa (17/9/2019). Dalam pengembalian formulir dengan cara unik yang membawa gerobak motor berisikan galon kosong KOMPAS.com/MUHAMAD ISA BUSTOMI Yusrianto saat mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon wali kota Tangerang Selatan ke DPC PDI-P, Selasa (17/9/2019). Dalam pengembalian formulir dengan cara unik yang membawa gerobak motor berisikan galon kosong

5. Tukang galon mau jadi Wali Kota Tangerang Selatan

Bursa pemilihan calon wali kota Tangerang Selatan semakin ramai dengan masuknya nama, Yusrianto.

Pedagang galon isi ulang yang turut berjuang untuk menjadi orang nomor satu di Tangerang Selatan ini mengaku tak gentar meski bersaing dengan nama beken.

Yusrianto telah memastikan diri akan mengikuti pesta demokrasi lima tahunan di Tangsel dengan mendaftar ke PDI-P pada Senin (16/9/2019) kemarin.

Ia akan bersaing dengan 17 nama lain yang juga turut mendaftar di partai berlambang moncong putih tersebut, antara lain Siti Nur Azizah (putri Ma'ruf Amin), Wakil Wali Kota Benyamin Davnie hingga adik dari Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, yakni Aldrin Ramadian.

Baca berita selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com