BEKASI, KOMPAS.com – AR (61) diduga telah memperkosa F, seorang siswi SD di Bintara Jaya, Bekasi dua kali dalam enam bulan terakhir. Dia tinggal di sebuah kontrakan dengan halaman cukup luas yang dijadikan lapangan parkir. Di sana, ia melancarkan aksinya pada F yang kerap bermain sore-sore bersama teman seusianya di lapangan itu.
Berikut Kompas.com merangkum sejumlah fakta mengenai AR dan dugaan perkosaan yang telah ia lakukan:
Ketua RT 009 RW 002 Bintara Jaya tempat korban tinggal, Sukin (61), menyebut korban pertama kali diperkosa pada Maret 2019. Kala itu, korban tutup mulut. Agustus lalu, AR kembali melancarkan niat bejatnya. "Memang kakek ini (AR) mengincar yang satu ini, si korban ini," ujar Sukin ditemui Kompas.com di kediamannya, Senin (16/9/2019).
Sukin mengatakan, AR kerap mengirimkan surat cinta pada korban. Surat itu ditulis tangan. Tak hanya satu, melainkan beberapa. Semuanya ditulis AR dengan nama alias, yakni "Alfa Romeo" yang merupakan alfabet fonetik dari inisialnya sendiri. Sukin mengetahuinya dari ayah korban.
Sukin menjamin, surat itu betul-betul ditulis tangan oleh AR.
"Orangtua lapor ke RT, pertama kan ke saya dulu, terus ke RT tempat pelaku. Kita tanya ke si pelaku, ini bener tulisan Bapak, saya pancing-pancing, saya tunjukin, saya bacain," ungkap Sukin.
Baca juga: Siswi SD Korban Pemerkosaan di Bekasi Trauma, Hanya Berani ke Sekolah
Fm, ibunda F mengakui bahwa ia melabrak AR terkait perbuatannya terhadap putrinya beberapa waktu lalu.
"Dia cerita katanya dianuin orang. Kata saya, 'diapain? sama siapa?'. Kata dia 'aki-aki'. Saya belum pernah temui, langsung saya labrak," kata Fm kepada Kompas.com, Senin.
Fm dan keluarga kemudian melaporkan kasus ini ke Polsek Bekasi Kota yang kemudian mengarahkan agar putrinya divisum. Hasil visum, kata Sukin, menunjukkan bahwa korban benar diperkosa.
Keluarga lalu melaporkan kasus ini secara resmi ke Polres Metro Bekasi Kota pada 19 Agustus 2019. Namun, polisi tidak segera melakukan penangkapan.
Sukin menyebut, setelah laporan diterima Polres Metro Bekasi Kota, sempat ada pemeriksaan saksi. Namun, beberapa minggu berlalu, polisi tidak kunjung mencokok AR.
Warga khawatir, AR memperluas targetnya ke anak-anak lain. Jumat (13/9/2019), kata Sukin, warga menggrebek AR. Fm membenarkan kejadian itu.
Baca juga: Kakek yang Dituduh Pemerkosa Siswi SD di Bekasi Tak Akui Perbuatannya
"Sudah ada sebulan saya urus-urus, sudah lapor (ke polisi) ada sebulan lebih, enggak ada kabarnya. Jadi kemarin akhirnya FBR yang datangi (AR), baru kemudian polsek tangkap," kata Fm.
Khawatir diamuk massa, Sukin melaporkan penggerebekan ini kepada binmas setempat untuk kemudian diteruskan kepada polisi.
"Kami mengamankan saja kemarin itu, takut ribut-ribut, amankan saja," ujar Kompol Parjana, Kapolsek Bekasi Kota, saat dihubungi pada Senin sore.