JAKARTA, KOMPAS.com - Bantuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada Riau untuk penanganan kabut asap di wilayah itu ditolak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau.
Alasannya, mereka merasa sudah memiliki petugas pemadam yang cukup. Selain itu, kabut asap pun masih bisa ditangani.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersuara. Berita soal bantuan DKI yang justru ditolak Riau ini menjadi isu yang paling banyak dibaca, Rabu (18/9/2019).
Selain berita soal bantuan DKI itu, beberapa isu lain yang populer di Megapolitan Kompas.com adalah peristiwa seorang nenek yang menggendong jenazah cucunya sambil berjalan kaki di Cilincing.
Ada pula soal dugaan upaya bunuh diri yang dilakukan seorang karyawan PT Transjakarta hingga kisah seorang dokter yang memberikan pelayaan pengobatan murah untuk masyarakat.
Berikut ringkasan berita terpopuler Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin:
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bereaksi terhadap penolakan bantuan yang diberikan Pemprov DKI Jakarta untuk Riau.
Anies mengaku bersyukur jika bantuan tersebut tak dibutuhkan karena menandakan masalah kebakaran sudah selesai.
"Kami bersyukur kalau masalah api sudah selesai. Karena memang tujuan kita adalah membantu memadamkan api dan mengendalikan dampak-dampak dari pada asap," kata Anies di Bella Tera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (18/9/2019).
Bantuan 65 petugas tersebut kemudian dialihkan ke Kalimantan Tengah atau Palangkaraya. Pasalnya, kondisi kebakaran hutan dan lahan masih parah.
Baca berita selengkapnya di sini.
Seorang pria ditemukan bersimbah darah dengan luka sayatan di perlintasan kereta api, Jatinegara, Jakarta Timur diduga pegawai Transjakarta, Rabu (19/9/2019).
Belakangan diketahui pria tersebut adalah pegawai Transjakarta.
Polisi menduga korban mencoba bunuh diri, sebab ditemukan pisau cutter di TKP. Saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan polisi
Baca berita selengkapnya di sini.
Video Dian Islamiyati (36) menggendong jenazah cucunya yang baru saja meninggal dunia di Puskesmas Kecamatan Cilincing menjadi viral di media sosial.
Setelah ditelusuri, Dian ternyata diantarkan keponakannya dengan menggunakan sepeda motor. Namun, sepeda motor itu mogok. Dian terpaksa berjalan kaki sambil menggendong cucunya.
"Saat itu dalam keadaan macet, di perempatan KBN motor mogok karena kehabisan bensin. Saya jalan sampai pom bensin. Itu macet banget saya jalan pelan-pelan," kata Dian di rumahnya, Rabu (18/9/2019).
Sekitar 100 meter berjalan, ia dipanggil oleh tiga orang personil kepolisian.
Baca berita selengkapnya di sini.
Mangku Sitepoe (84) dikenal sebagai dokter yang melayani pasiennya dengan biaya Rp 10.000 untuk sekali berobat.
Ia mengabdikan diri untuk melayani masyarakat berpenghasilan rendah di Klinik Pratama Bhakti Sosial Kesehatan St Tarsisius, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Sebelum menetapkan biaya pengobatan Rp 10.000, dokter Mangku memulai pengabdiannya dengan memberikan layanan kesehatan gratis.
Selain mendapat layanan kesehatan gratis, pasien yang berobat ke dokter Mangku juga mendapat obat secara cuma-cuma.
Namun, niat baik ini dimanfaatkan pasiennya. Diketahui kemudian, dokter Mangku ditipu. Obat-obat yang diberikannya secara cuma-cuma, justru dijual dengan harga lebih mahal.
Baca berita selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.