Duarrr....terdengar suara ledakkan yang menggetarkan. Tanah yang ada di sekitar bom melambung hingga 10 meter.
Ledakkan bom itu disambut tepuk tangan warga yang menyaksikan dari kejauhan. Bocah-bocah yang dari tadi sulit diatur kemudian mendekati anggota Densus 88 untuk berfoto bersama.
Kapolres Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menyebutkan, bom itu terpaksa langsung dihancurkan karena bom berjenis Threeaseton Threeperoksida (TATP) seberat 500 gram tersebut punya daya ledak begitu besar dan sangat sensitif.
"Jadi ini jenis bom TATP dan biasanya TATP itu kecil saja sudah high eksplosif," kata Budhi.
Budhi menjelaskan, jika bom meledak di area terbuka, ledakkannya bisa mencapai radius 50 meter. Namun jika ada di area benda-benda padat, radius dampak ledakkan akan jauh lebih besar karena akan ada partikel-partikel berbahaya yang melayang.
Dari sejumlah barang yang disita Densus 88, Budhi menduga bahwa MA merakit sendiri bom-bom tersebut. Barang-barangnya pembuat bom didapatkan secara online dan langsung dikirim ke rumah.
Baca juga: Polisi Dalami Kemungkinan Terduga Teroris Cilincing Belajar Rakit Bom di Jawa Timur
Barang itu ia pesan satu persatu sehingga tidak muncul kecurigaan saat barang tersebut sampai di rumah MA.
Budhi menjelaskan, MA diduga merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terafiliasi dengan ISIS.
Selain terkejut dengan penangkapan MA, warga juga terkejut dengan kehadiran seorang anggota Densus 88 dalam penggerebekkan itu.
Pasalnya, anggota Densus itu merupakan pria yang belakangan ini sering mereka lihat di lingkungan mereka. Pria itu dipanggil Iron oleh warga Semper Barat tersebut.
Seorang warga yang menyebut dirinya sebagai Mama Fajar mengatakan, Iron sudah dua bulan sewa indekos di seberang kediaman MA.
Baca juga: Sering Main Voli Bareng Warga, Ternyata Iron Anggota Densus 88 yang Sedang Intai Teroris
"Dia itu teman dekat sama anak saya, sering main mobile legend bareng nih di sini," kata Mama Fajar di sebuah warung depan indekos tersebut.
Ia menyampaikan, Iron dikenal baik warga sekitar. Pribadinya yang ramah dan sering menyapa warga membuat namanya tidak asing di kampung itu.
Bahkan Iron juga sering mengikuti aktivitas warga di Taman Laba-Laba.
"Dia sering keluar kos kok, kadang pagi suka ketemu kalau beli nasi uduk. Suka nongkrong, main voli sama warga sini juga. Eh taunya dia anggota ( Densus 88)," ujar Mama Fajar.