Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Orang Ditangkap pada Penggerebekan Terduga Teroris di Bekasi

Kompas.com - 24/09/2019, 09:56 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap tujuh orang terduga teroris Jaringan Ansharut Daulah (JAD) di Bekasi, Jawa Barat, Senin (23/9/2019) kemarin.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, tujuh orang itu sudah diintai cukup lama oleh Tim Densus 88.

Tujuh terduga teroris itu yakni SN, AZ, H, IG, AR serta Istri, dan AS.

Baca juga: Cerita Warga Tentang Penggerebekan Terduga Teroris di Tambun Utara

"Densus 88 hari ini mengungkap jaringan JAD Bekasi yang terkoneksi dengan jaringan JAD Bandung. Mereka sudah diinvestigasi cukup lama oleh Densus 88," kata Dedi di Gedung Humas Divisi Polri, Jakarta Selatan, Senin.

Dedi menambahkan, tujuh terduga teroris itu digerebek bersamaan pada Senin pagi. Semuanya saling terkait bahkan juga dengan jaringan JAD Bandung.

Kini, polisi masih memeriksa para terduga teroris itu untuk mengungkap jaringan lainnya.

Ditangkap di 5 lokasi berbeda

Ketujuh orang itu ditangkap di lima lokasi berbeda tetapi dalam waktu yang hampir bersamaan, yakni Senin pagi kemarin.

Terduga teroris berinisial SN ditangkap di Jalan KH Mas'ud, Tambun Selatan sekitar pukul 05.35 WIB. AZ ditangkap di Jalan Raya Sumber Jaya, Tambun Selatan, pukul 05.45 WIB. H diringkus di Jalan Desa Tridaya Sakti 48, Tambun Selatan, pukul 06.05 WIB. IG diamankan di lokasi yang sama dengan H.

Lalu, polisi mengamankan AR beserta istrinya di Perumahan Alamanda Regency, Tambun Utara, Bekasi, pada pukul 07.05 WIB. Terakhir, AS ditangkap Tim Densus 88 di daerah Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Sudah diintai

Untuk terduga teroris AR yang ditangkap bersama istrinya di Perumahan Alamanda Regency, warga sekitar menyebutkan bahwa sejak Sabtu lalu, banyak orang tak dikenal melintas di sekitar rumah kontrakan AR.

"Jam setengah delapan pagi digerebeknya. Polisi dari malam sudah mutar-mutar saja, dari kemarinlah. Malam mutar lagi, tanya, RT rumahnya dimana," kata Nyai, warga yang tinggal di depan rumah kontrakan AR, Senin.

Karmen, warga lainnya mengatakan hal yang sama. Menurut dia, sudah dua hari sejumlah orang tak dikenal melintas dengan sepeda motor dan kerap melihat ke arah rumah kontrakan AR. 

"Sudah dari kemarin ada orang, dua hari ini udah ada orang mondar-mandir, mulai curiga, biasanya enggak pernah lewat sini, bawa motor, mukanya lihat ke sini mulu, dari hari Sabtu-lah itu kira-kira. Badannya besar-besar, pakai baju biasa, saya pikir bank keliling (rentenir)," ujar Karmen.

Tertutup

AR dan istrinya yang baru tinggal dua minggu di rumah kontrakannya dan belum banyak bergaul dengan para tetangga. Warga sekitar belum mengenal keduanya.

"Yang warga tahu, ya mereka keluar rumah untuk shalat ke masjid. Iya tertutup, warga pun enggak begitu kenal," ujar Ketua RT 02, Qurtubi di lokasi, Senin.

Karmen yang tinggal berdampingan dengan rumah kontrakan AR juga mengaku tidak mengenal kedua terduga teroris itu.

"Tertutup banget orangnya. Jarang keluar orangnya. Kalau ada tukang air, pintunya kebuka sedikit, terus ditutup. Kami lewat juga enggak nyapa. Enggak pernah ngobrol-ngobrol," ujar Karmen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com