Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Jadi PPSU, Mantan Pelaku Industri Arang di Cilincing Harus Tunggu hingga Desember

Kompas.com - 26/09/2019, 19:29 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan pelaku Industri arang batok di Jalan Inspeksi Cakung Drain, Cilincing, Jakarta Utara yang berminat menjadi petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) agaknya harus bersabar hingga Desember mendatang.

Pasalnya, mereka harus menunggu kontrak dari anggota PPSU saat ini habis. Hal itu disampaikan oleh Camat Cilincing Muhammad Alwi.

"Saya koordinasi dengan teman-teman itu (mantan pelaku industri arang) kan kami ada batas waktunya sampai Desember nih. Kan (PPSU) ada kontrak kerja. Setelah itu, kami kan evaluasi," kata Alwi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/9/2019).

Nantinya, apabila waktu seleksi anggota PPSU sudah tiba dan membutuhkan personil baru, para warga terdampak ditutupnya industri pembakaran arang tersebut akan mendapat prioritas.

Baca juga: Mantan Pekerja di Pembakaran Arang di Cilincing Diusulkan Jadi PPSU

"(Mantan pelaku industri arang) kami prioritaskan nantinya kalau memang mereka mau ikut di situ," ujar Alwi.

Adapun opsi menjadi PPSU memang pernah disebutkan Alwi saat setelah di bongkar nya cerobong asap oleh para pelaku industri pembakaran arang.

Opsi tersebut diharapkan bisa menjadi solusi bagi 70 lebih warga yang terpaksa menganggur akibat dibongkarnya industri rumahan tersebut.

Selain itu, dirinya juga menjadi pertimbangan oleh Alwi, yakni pelatihan kerja atau penggunaan alat ramah lingkungan saat proses pembakaran arang batok.

Diberitakan sebelumnya pada Kamis (19/9/2019) warga pemilik industri arang batok memilih untuk membongkar sendiri cerobong asap milik mereka.

Baca juga: Tangis yang Mengiringi Pembongkaran Industri Pembakaran Arang di Cilincing...

Alasannya adalah karena asap yang ditimbulkan dari hasil pembakaran arang tersebut sering dikeluhkan warga sekitar. Bahkan ada guru SDN Cilincing 07 Pagi yang menderita pneumonia diduga akibat terlalu sering menghirup asap dari lokasi tersebut.

Selain industri arang batok, polisi sebelumnya juga sudah menyegel industri peleburan timah yang  juga ada di lokasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com