Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekasi Minta Dana Hibah Rp 719 M, DKI Hanya Anggarkan Rp 406,7 M pada 2020

Kompas.com - 27/09/2019, 17:58 WIB
Nursita Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggarkan bantuan keuangan untuk Pemerintah Kota Bekasi sebesar Rp 406,7 miliar pada 2020.

Anggaran itu dialokasikan dalam Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk rancangan APBD DKI Jakarta 2020.

Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta Premi Lasari mengatakan, bantuan keuangan itu salah satunya untuk kompensasi pembuangan sampah ke TPST Bantargebang.

"Kita ada kewajiban khusus terkait dengan Bantargebang, (kompensasi) itu diperhitungkan berdasarkan jumlah tonase sampah yang setiap hari dikirim ke Kota Bekasi," ujar Premi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (27/9/2019).

Baca juga: Bekasi Minta Dana Hibah Rp 719 M ke DKI pada 2020

Selain itu, Pemprov DKI juga mengalokasikan anggaran pembangunan lahan parkir (park and ride) di sekitar Stasiun Bekasi dan beberapa program lainnya untuk Pemerintah Kota Bekasi.

Pembangunan park and ride bertujuan mengurangi jumlah kendaraan yang masuk ke Jakarta sehingga kemacetan di Jakarta berkurang.

"Harapannya, pembangunan park and ride di daerah-daerah mitra itu bisa mengurangi kendaraan pribadi masuk ke DKI, termasuk juga mereka berpindah ke transportasi massal," kata Premi.

Baca juga: Hibah Fasilitas Park and Ride Bekasi dari DKI Akan Dibangun Dekat Alun-alun

Anggaran yang dialokasikan Pemprov DKI ini lebih rendah dibandingkan bantuan keuangan yang diajukan Pemerintah Kota Bekasi sebesar Rp 719 miliar.

Menurut Premi, ada permohonan program yang tidak bisa dikabulkan Pemprov DKI Jakarta karena tidak sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) DKI Jakarta.

Salah satu permohonan program yang tidak dikabulkan yakni pembangunan jaringan dan infrastruktur jalan.

"Makanya pasti usulan itu tidak disetujui oleh tim rekomendasi pemberi bantuan keuangan," ucapnya.

Premi menuturkan, alokasi anggaran bantuan keuangan untuk pemerintah daerah di sekitar Jakarta masih harus dibahas bersama DPRD DKI Jakarta.

"Nanti dibahas dulu di Banggar (Badan Anggaran DPRD DKI), belum fixed," tutur dia.

Pemerintah Kota Bekasi sebelumnya mengajukan dana hibah sebesar Rp 719 miliar ke Pemprov DKI Jakarta untuk tahun 2020.

Dana hibah itu terdiri dari dua item, yakni Rp 351,8 miliar untuk dana kemitraan dan Rp 367,2 miliar untuk kompensasi Bantargebang.

Dana kompensasi Bantargebang akan dialokasikan untuk penanggulangan dan pemulihan lingkungan, pelayanan kesehatan warga sekitar TPST Bantargebang, Bantuan Langsung Tunai, dan biaya pendidikan.

Sementara dana kemitraan dirinci dalam 21 program, termasuk penataan wilayah perbatasan, pembangunan kantor RW, park and ride, penerangan jalan umum, dan rehabilitasi lapas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com