Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peliknya Asmara YL, Ingin Bunuh Suami, Ditipu Selingkuhan, dan Berujung di Penjara

Kompas.com - 04/10/2019, 08:10 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Lalu, Bayu meracik sianida tersebut ke berbagai jenis pangan yang bisa dikonsumsi VT. Mulai dari air mineral, jamu, minuman keras dan lain-lain.

Ia kemudian menyerahkan semua barang itu kepada YL. Bayu meminta YL menjadi eksekutor.

Akan tetapi, ternyata YL tidak berani memberikan racun tersebut. Panganan itu hanya tersimpan selama tiga hari di kediamannya. Lalu, panganan itu ia kembalikan kepada Bayu.

Pembunuh bayaran

Gagalnya rencana pertama tak membuat Bayu dan YL patah arang. Mereka kembali menyusun rencana baru untuk membunuh VT.

Saat menonton televisi, mereka melihat pemberitaan mengenai kasus Aulia Kesuma yang membunuh suami dan anak tirinya dengan jasa pembunuh bayaran.

Baca juga: Istri dan Selingkuhan yang Rencanakan Pembunuhan Suami Terinspirasi Kasus Aulia Kesuma

Bayu lalu menemui rekannya berinisial BK dan satu orang lainnya bernama HER untuk menjadi eksekutor rencana pembunuhan tersebut.

Dua orang eksekutor itu menyanggupi permintaan Bayu asalkan dibayar Rp 200 juta.

Bayu lalu meminta uang sebesar Rp 300 juta kepada YL.

YL kembali menurut. YL menggadaikan mobil, emas serta mencuri uang suaminya untuk memenuhi permintaan BHS.

Setelah uang itu diterima Bayu, ia membayar BK Rp 100 juta sebagai uang muka. Sementara Rp 100 juta lagi dijanjikannya setelah rencana pembunuhan berjalan.

Pada 13 September 2019, hari eksekusi pun tiba. Sekitar pukul 23.30 WIB, Bayu memperkenalkan BK sebagai rekan bisnis.

Mereka kemudian pergi berkendara dengan mobil. VT yang mengemudikan.

Bayu mengarahkan VT ke Jalan Boulevard Gading Raya, Kelapa Gading. Setiba di depan North Jakarta Internasional School (NJIS), Bayu meminta VT menghentikan mobil dengan alasan ingin muntah.

Ia lantas keluar dari mobil tersebut. Saat itulah BK yang duduk di kursi belakang mengeluarkan pisaunya. Ia menusuk leher VT sebanyak tiga kali.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com