Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tur Nostalgia di Tengah Kota, Mengenang Kejayaan Spot Nongkrong Anak 90-an...

Kompas.com - 12/10/2019, 18:01 WIB
Hilel Hodawya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di antara kepadatan jalan raya pada Jumat (11/10/2019) malam, sekelompok kecil wisatawan berjalan melewati jalan-jalan ramai di kawasan pusat ibu kota. Mereka adalah peserta Tur Nostalgia Spot Hits 90-an, sebuah tur yang diselenggarakan oleh agensi Wisata Kreatif Jakarta.

Sesuai namanya, tur tersebut dilangsungkan dengan konsep nostalgia. Lokasi-lokasi yang didatangi pun merupakan spot legendaris di Jakarta yang sempat berjaya pada tahun 90-an.

"Rutenya berbagai kawasan di Jakarta biar lebih kenal kota kita dengan cara yang menyenangkan dan mengenyangkan," kata Ira Lathief, pemandu wisata sekaligus pendiri Wisata Kreatif Jakarta, dalam sambutannya.

Baca juga: Wisata Kreatif Jakarta, Tur untuk Mengenal Ibu Kota

Tur dengan konsep nostalgia tahun 90-an ini merupakan konsep baru yang belum pernah diadakan sebelumnya.

Uji coba pertama dilaksanakan pada malam hari untuk mengikuti jadwal peserta tur yang bekerja. Karena masih dalam tahap uji coba, peserta yang mendaftar pun tidak terlalu banyak.

Plang ikonik Sarinah yang telah diperbaiki pascakerusuhan 22 Mei 2019 silam.KOMPAS.com/Vitorio Mantalean Plang ikonik Sarinah yang telah diperbaiki pascakerusuhan 22 Mei 2019 silam.

Sekitar pukul 18.30 WIB, peserta tur yang terdiri atas lima orang berkumpul di Sarinah. Lokasi ini sengaja dipilih bukan hanya karena letaknya yang strategis, tetapi juga karena sejarahnya yang sempat menjadi tempat hits anak muda di era 90-an.

"Sarinah ini shopping mall pertama bukan cuma di Jakarta, tapi di Indonesia. Di tahun 90-an masih jadi tempat nongkrong anak-anak SMA," jelas Ira kepada para peserta tur.

Baca juga: Sarinah, Saksi Bisu Transformasi Jakarta sejak 1960-an

Usai menceritakan sejarah Sarinah, Ira mengajak para peserta untuk mampir ke Duta Suara, sebuah toko musik kaset yang sudah berdiri sejak tahun 1970-an dan masih bertahan hingga kini.

Peserta wisata diajak untuk bernostalgia lewat lagu-lagu, kaset, serta CD musik yang dijual di Duta Suara. Sambil mengamati deretan CD yang dijual, mereka bertukar cerita tentang kenangan masa lalu yang berhubungan dengan musik hits era 90-an.

Dari Duta Suara, rute berlanjut ke Kafe Pisa. Baik perjalanan menuju Duta Suara maupun Kafe Pisa sama-sama ditempuh dengan berjalan kaki. Di Kafe Pisa, peserta mendengarkan penjelasan tentang sejarahya yang legendaris sambil menikmati es krim gelato.

"Gelato di Kafe Pisa itu pioneer di Jakarta. Kalau sekarang kan banyak, dulu tahun 90-an itu enggak ada. Awalnya cuma di sini tahun 1993," ujar Ira.

Seporsi gultik atau gulai tikungan yang gurih bisa Anda nikmati dengan harga Rp 8.000 saja.KOMPAS.COM/TRI WAHYUNI Seporsi gultik atau gulai tikungan yang gurih bisa Anda nikmati dengan harga Rp 8.000 saja.

Setelah puas menikmati gelato, Ira mengajak peserta untuk mampir ke spot berikutnya, restoran cepat saji American Hamburger (AH) di kawasan Melawai dengan menggunakan Transjakarta.

Restoran tersebut merupakan restoran cepat saji asal luar negeri pertama di Indonesia.

Sejak dibukanya AH di tahun 1977, restoran tersebut menjadi restoran yang cukup populer di kalangan anak muda. Pada tahun 90-an pun, banyak pemuda yang menghabiskan waktu di AH untuk makan dan nongkrong, seperti yang dilakukan oleh milenial di McDonald saat ini.

Dari AH, rombongan tur menuju ke lokasi nostalgia berikutnya, yaitu kawasan di sekitar Blok M yang ramai oleh penjual gulai. Gulai yang dijual di sana dikenal sebagai Gulai Tikungan (Gultik) Blok M dan ramai dikunjungi anak muda sejak awal tahun 90-an.

Lokasi itu pun menjadi tujuan akhir dari rute Tur Nostalgia Spot Hits 90-an tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com