Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiang Listrik Roboh, Jalan Raya Kebon Jeruk Berlakukan Sistem Buka Tutup

Kompas.com - 21/10/2019, 15:46 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiang listrik yang berada di Jalan Raya Kebon Jeruk, Jakarta Barat roboh dan hampir menutup dua ruas lebar jalan.

Pantauan Kompas.com pada Senin (21/10/2019), pukul 15.06 WIB, tiang listrik yang berada persis di depan kedai Upnormal terlihat tergantung.

Akibatnya, pengguna jalan yang ingin melintas dari dan ke Kebon Jeruk harus mengantre.

Kemacetan pun mengular di pertigaan Batusari, tepatnya dari arah Rawa Belong atau kampus Bina Nusantara menuju Jalan Kebon Jeruk, pengguna jalan melintas bergiliran. Sebab, arus menuju jalan Raya Kebon Jeruk dilakukan sistem satu arah atau buka tutup.

Baca juga: Ditabrak Truk Peti Kemas, Rambu Lalin Roboh Halangi Jalur Keluar Tol Pancoran

Kendaraan bus dan truk besar juga tidak dapat melintas lantaran jarak kabel dengan aspal begitu dekat.

"Pelan-pelan jalannya, hati-hati ada kabel. Pelan-pelan lihat jalan," ucap salah satu petugas parkir.

Jika dihitung jarak antara aspal dan kabel mencapai 3-4 meter. Namun untuk mobil minibus, angkutan perkotaan, dan motor masih bisa melintas.

Salah satu petugas PPSU Kebon Jeruk Jakarta Barat Rohendi mengatakan, mulanya tiang listrik itu tertiup angin sebelum akhirnya roboh.

"Awal mulanya sih sekitar jam 2 siang tadi. Tiang listrik enggak jatuh langsung, dia pelan-pelan (roboh), hampir aja tadi mobil kena. Tapi untungnya enggak ada korban jiwa," ucap Rohendi.

Baca juga: Ombudsman: Apjatel Harus Turunkan Kabel Udara di 27 Lokasi Sebelum Dipotong Pemprov DKI

Selain jalanan yang macet, listrik di seiktar kawasan sekitar Upnormal juga terputus.

"Kalau listrik yang sebelah sana mati kalau disini kayaknya enggak," tambah Rohendi.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Kota Jakarta Barat belum melakukan penanganan untuk memindahkan badan tiang listrik sehingga tidak menggantung ke jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com