JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Bina Marga DKI Jakarta menyiapkan empat desain penataan trotoar di Jakarta. Tiap desain dibedakan berdasarkan lebar trotoar.
"Ada empat tipe penataan trotoar, tergantung wilayah masing-masing," ujar Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (21/10/2019).
Hari menjelaskan, desain atau tipe pertama memiliki lebar lebih dari 5,5 meter. Ruang trotoar dibagi untuk jalur pejalan kaki, jalur sepeda, pohon, dan buffer atau pembatas jalan.
Baca juga: Pemprov DKI: Baru 16 Persen Trotoar di Jakarta yang Ditata
Desain kedua memiliki lebar 3,5 meter sampai 5,5 meter, dibagi untuk jalur pejalan kaki, jalur sepeda, dan buffer.
Desain pertama dan kedua dilengkapi saluran dan boks utilitas atau manhole di bagian bawah trotoar.
Kemudian, tipe ketiga memiliki lebar 2 meter sampai 3,5 meter.
Sementara tipe keempat memiliki lebar 1,5 meter sampai 2 meter. Seluruh tipe memiliki saluran di bawah trotoar.
Baca juga: Anies: Tahun 2017-2019, Pemprov DKI Revitalisasi 134 Kilometer Trotoar
"Kalau bisa kita maksimalkan lebih dari 5 meter, kita bisa buatkan tipe dua. Kalau bisa dilebarkan, kita bisa masukkan ke tipe ideal, yaitu tipe satu," kata dia.
Selain itu, Dinas Bina Marga DKI juga menggodok peluang pedagang kaki lima (PKL) berjualan di trotoar.
PKL hanya boleh berjualan di trotoar yang memiliki lebar lebih dari 5 meter.
"Trotoar yang lebih dari 5 meter, boleh untuk PKL. Kalau yang kurang dari 5 meter, otomaris clear, hanya untuk pejalan kaki," ucap Hari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.