Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Diadang Ormas Saat Akan Tertibkan Bangunan Kalibaru

Kompas.com - 29/10/2019, 21:04 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Senin (28/10/2019) kemarin, petugas Satpol PP yang akan menertibkan bangunan di RT 013 RW 013 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara untuk proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), diadang oknum organisasi masyarakat (ormas).

Ketua RW 013 Kelurahan Kalibaru Iwan Iryansyah Setiawan mengatakan, pengadangan terjadi karena di lokasi yang ditertibkan terdapat posko milik salah satu ormas.

"Di situ memang ada posko ormas FBR (Forum Betawi Rempug) saat penertiban dari sisi RW 013 itu awalnya di posko FBR. Termasuk posko itu yang akan ditertibkan," kata Iwan ditemui Kompas.com di kediamannya, Selasa (29/10/2019).

Karena posko itu akan ditertibkan, oknum-oknum ormas bersangkutan, kata Iwan, mengajak warga sekitar untuk menolak penertiban tersebut.

Baca juga: Penggusuran Perumahan di Bekasi, Tak Mempan Diadang Warga, Tak Sentuh Rumah Berspanduk Ormas

Padahal, sebelumnya warga di lokasi sudah setuju bangunan-bangunan itu akan ditertibkan dan ditata.

Menurut Iwan, para pemilik bangunan sebelumnya telah dipanggil oleh pihak Kecamatan Cilincing dan menerima sosialisasi mengenai penertiban sejak sebulan yang lalu.

Pemilik bangunan yang kebanyakan merupakan pengupas kerang hijau telah sepakat dengan penertiban karena pengembang NCICD berjanji membangun kanopi dan tempat sampah sebagai fasilitas mereka mengupas kerang.

Namun, dalam sosialisasi itu, FBR selaku pemilik posko memang tidak diikut sertakan dalam sosialisasi karena posko tersebut jarang ditempati.

"Keberadaan posko itu memang tidak ada perizinan awalnya, dan tidak ada aktivitas di situ. Dan memang dia (FBR) pernah melakukan santunan, itu awalnya," ucap Iwan.

Iwan mengatakan, setiap harinya posko itu dibiarkan kosong begitu saja tanpa adanya aktivitas organisasi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, di lokasi memang ada sebuah posko dari rangkaian bambu yang dicat berwarna hijau.

Baca juga: Cerita Damkar Padamkan Kebakaran di Tebet: Diadang Macet hingga Diomeli Korban

Di depannya terpasang sebuah plang yang menunjukkan bahwa posko tersebut adalah posko FBR.

Namun, tidak ada tanda-tanda aktivitas yang dilakukan di posko tersebut.

Sementara itu, Camat Cilincing Muhammad Alwi mengatakan penghadangan terjadi karena adanya kesalahpahaman antara pihaknya dengan oknum dari ormas tersebut.

"Jadi di situ dilakukan penataan, kebetulan aja kemarin ormas itu ada benderanya di situ, dikira Satpol PP nurunin, gitu aja," ucap Alwi.

Adapun pengadangan penertiban tersebut sempat viral di media sosial. Video yang direkam warga diunggah oleh akun @warung_jurnalis pada Senin siang.

Dalam keterangan video disebutkan bahwa anggota Satpol PP dihalang-halangi anggota ormas yang tidak terima penertiban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com