Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

KJP Plus, Upaya Pemprov DKI untuk Tingkatkan Kualitas SDM Jakarta

Kompas.com - 30/10/2019, 21:57 WIB
Mikhael Gewati

Editor

“Melalui KJP Plus ini pantang ada anak Jakarta yang putus sekolah karena keterbatasan biaya,” ujarnya, seperti dimuat beritajakarta.id, Kamis (17/10/2019) lalu.

Syaefuloh menjelaskan, KJP Plus juga mendorong siswa putus sekolah atau anak tidak sekolah agar mendapatkan layanan Pendidikan di satuan Pendidikan nonformal.

Pendidikan nonformal yang dimaksud, seperti Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), atau satuan pendidikan nonformal lainnya.

“Jadi KJP Plus ini juga kami siapkan untuk anak-anak yang tidak mempunyai kesempatan sekolah di sekolah formal. Bantuan Pendidikan dari pemerintah juga dapat disalurkan untuk masyarakat di sekolah nonformal,” katanya.

Ia menambahkan, sasaran penerima KJP Plus diperluas sesuai Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Kartu Jakarta Pintar Plus.

Contohnnya anak dari buruh/pekerja penerima kartu pekerja yang telah ditetapkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta anak dari pengemudi bus kecil mitra Transjakarta yang terintegrasi dengan Kartu Pengemudi Jak Lingko.

“Kami ingin meningkatkan akses layanan Pendidikan secara adil dan merata, menjamin kepastiann mendapatkan layanan Pendidikan, serta meningkatkan kualitas hasil Pendidikan,” tandasnya.

Sangat terbantu KJP Plus

Orang tua murid penerima KJP Plus sangat mengapresiasi adanya bantuan biaya pendidikan tersebut. Terlebih sebagian bantuan dana pendidikan itu bisa ditarik secara tunai, sehingga memberikan kemudahan untuk memenuhi beragam kebutuhan sekolah.

Muzakir, warga Kelurahan Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur menuturkan, KJP Plus menjadi solusi dan memberikan ketenangan karena putra-putrinya dipastikan bisa menempuh wajib belajar 12 tahun tanpa khawatir mengenai masalah biaya.

"Semua orang tua pasti menginginkan anak-anaknya bisa sekolah setinggi mungkin. Tapi, kalau tidak ada biaya mau bilang apa. Adanya KJP Plus ini sangat membantu bagi kami warga kurang mampu," bebernya.

Baca juga: Ada Pergub Baru, Anak Pengemudi Angkot Jak Lingko Kini Terima KJP Plus

Hal senada disampaikan Marliana. Warga Kelurahan Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat mengatakan, dengan program ini tidak hanya biaya pendidikan, kebutuhan gizi anaknya juga bisa lebih terpenuhi dengan baik karena bisa membeli beragam kebutuhan pangan dengan harga murah.

"Alhamdulillah, melihat anak-anak bisa sekolah saja sudah bisa membuat kami bahagia. Apalagi, mereka bisa menikmati makanan dan asupan bergizi. Terima kasih Pak Anies," ucapnya.

Asal tahu saja dalam KJP Plus penerima bisa membeli lauk pauk murah untuk meningkatkan gizi anak.

Rinciannya adalah daging sapi Rp 35.000 per kilogram (kg), daging ayam Rp 8.000 per kg, telur ayam Rp 10.000 per tray, beras Rp 30.000 per 5 kilogram, ikan Rp 13.000 per kg, dan susu Rp 30.000 per karton (isi 24 pak @200 ml).

Dengan adanya bantuan pendidikan dan gizi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia DKI Jakarta. Pelajar di DKI pun diharapkan tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com