Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Trotoar Jakarta, Diprotes karena Telan Triliunan dan Alasan di Baliknya

Kompas.com - 12/11/2019, 10:00 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga mengusulkan Rp 1,2 triliun untuk pembangunan trotoar sepanjang 103 kilometer.

Besaran dana itu mencapai 30 persen dari seluruh total anggaran Dinas Bina Marga sebesar Rp3,9 triliun.

Kepala Dinas Bina Marga, Hari Nugroho mengatakan, pembangunan trotoar sepanjang 103 kilometer itu meningkat 40 persen dari target pembangunan trotoar pada 2019, yaitu sepanjang 67 kilometer.

Kenaikan jumlah pembangunan trotoar itu dilakukan untuk memenuhi Ingub 66 tahun 2019 tetang Pengendalian Kualitas Udara.

Ia mengatakan, pihaknya juga sudah memiliki master plan terkait pembangunan trotoar itu. Ia menargetkan tahun 2020 sepanjang 103 kilometer trotoar di ruas jalan Jakarta akan rampung dibangun.

Lebih besar dari penanganan banjir

Anggota DPRD Komisi D pun mempertanyakan rancangan anggaran untuk pembangunan trotoar itu yang dinilai fantastis. Bahkan meminta anggaran itu dipangkas.

Seperti Matnoor Tindoang, anggota DPRD Komisi B yang mempertanyakan seberapa urgensinya pembangunan trotoar itu.

Baca juga: Gencar Bangun Trotoar, Anies Sebut Pejalan Kaki di Jakarta Paling Rendah Sedunia

Sebab dana untuk pembangunan trotoar itu disebut melebihi anggaran kegiatan yang termasuk prioritas di Provinsi DKI Jakarta untuk menanggulangi banjir sebesar Rp 1 miliar.

"Seharusnya anggaran dan pembangunannya dilakukan beberapa tahap saja," kata Matnoor dalam rapat pembahasan anggaran Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) bersama Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

Ia pun menilai pembangunan trotoar bukan kegiatan yang mendesak. Sebab pembangunan trotoar itu dilihat tidak mengatasi tetapi malahan menambah kemacetan.

Ketua Komisi D Ida Mahmudah juga mengungkapkan hal sama. Ia bahkan menyangsikan pengajuan dana untuk pembangunan trotoar sepanjang 103 kilometer itu.

"Kok justru program prioritas dia trotoar? Sebentar lagi yang rawan banjir nih, kenapa tidak konsentrasi bahwa waduk itu yang harus diperbaiki?” kata Ida.

Komisi D rencananya akan melihat proyek revitalisasi trotoar di Jalan Cikini Raya.

Tujuannya untuk melihat contoh revitalisasi trotoar yang sudah dikerjakan selama ini sebagai bentuk pertimbangan untuk persetujuan anggaran berikutnya.

Kenapa anggarannya besar?

Hari pun menjelaskan mengapa pembangunan trotoar membutuhkan anggaran hingga Rp 1,2 triliun. Kata dia, pembangunan trotoar adalah hal rumit bukan sekadar membuat jalur saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com