Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngeri, Jembatan Motor dan Pejalan Kaki Mepet dengan Perlintasan Kereta di Kalianyar

Kompas.com - 14/11/2019, 06:43 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sempit dan minimnya akses jembatan penyeberangan orang (JPO) di dekat perlintasan rel kereta api membuat warga harus berhati-hati melintasinya.

JPO yang dimaksud berada di kawasan Kalianya, di atas Kanal Banjir Barat, tidak jauh dari Stasiun Duri.

Masyarakat yang ingin melewati JPO harus berjalan melintasi kerangka besi yang mempunyai panjang kira-kira 70 meter. Lebar JPO  yang terbuat dari kerangka besi tersebut sekitar 70 sentimeter.

Jembatan itu menghubungkan Jalan Setia Kawan Barat dengan Jalan Grogol Banjir Kanal.

Pantuan Kompas.com, JPO itu terletak di sisi kiri, tengah, dan kanan perlintasan kereta. Samping kanan dan kiri untuk pejalan kaki, sementara yang tengah untuk sepeda motor.

Ada dua jalur perlintasan kereta di sana.

Selain JPO besi untuk berjalan, biasanya jembatan di sisi tengah dipergunakan untuk melintas sepeda motor dan para pedagang kecil seperti gerobak dan tukang sol sepatu.

Lebarnya pun tidak jauh dengan jembatan besi untuk penyeberangan orang yaitu sekitar 90 cm.

Saat KRL atau kereta bandara melintas, para pejalan kaki dan pengendara motor harus samping-sampingan dengan kereta dalam jarak dekat.

Adi (25) warga Grogol mengaku sering melintas d idaerah itu dengan sepeda motornya, sebab aksesnya yang cepat dan untuk menghindari kemacetan.

Jembatan untuk pejalan kaki di samping perlintasan rel kereta di Kalianyar.KOMPAS.com/BONFILIO MAHENDRA WAHANAPUTRA LADJAR Jembatan untuk pejalan kaki di samping perlintasan rel kereta di Kalianyar.

"Kalau sore memang biasa lewat sini, daerah kan kalau muter ke Roxy atau jalan lewat Roxy jauh bang. Kalau lewat sini biasa cepet sih mau ke Season City bisa, Kalianyar bisa," ucapnya saat ditemui pada Rabu (13/11/2019) petang.

Uniknya, sepeda motor yang melintas harus jalan bergantian melewati jembatan, di ujung masing-masing jembatan sudah ada penjaga yang mengatur kapan harus melintas dan menahan motor.

Hal tersebut dilakukan karena lebar jembatan yang cukup hanya untuk 1 motor yang dibatasi oleh tembok di kanan dan kiri jembatan.

"Lewat sini sudah ada tembok kiri dan kanan nggak perlu khawatir jatuh ke sungai, paling kalau ada kereta lewat berhenti dulu," tambah Adi.

Senada dengan Adi, Rio (27) juga merasa terbantu dengan adanya jembatan kecil di dekat rel kereta api.

"Ini motong jalan mas, kalau enggak ada ini kan muter lewat bawah kolong Roxy biasanya macet jadi ini membantu," ucap Rio.

Sayangnya di sekitar jembatan tidak ada petugas Dishub maupun Satpol PP untuk menjaga dan mengatur lalu lintas pengendara yang lewat.

Di setiap sisi hanya ada juru parkir yang tugasnya membantu warga lain untuk melintasi jembatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com