Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Keterangan Walikota Jakut dengan Warga Sunter soal Penggusuran

Kompas.com - 19/11/2019, 09:03 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah orang menengok rumah mereka di Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara yang sudah jadi puing, Senin (18/11/2019) kemarin.

Mereka lalu membuat pondokan-pondokan baru dari sisa-sisa penggusuran tepat di seberang puing-puing rumah mereka. Sebagian dari mereka tampak coba mengambil barang yang masih bisa digunakan di lokasi penggusuran tersebut.

Rumah sekaligus lapak mereka digusur Pemerintah Kota Jakarta Utara pada Kamis pekan lalu.

Penggusuran dilakukan oleh 1.500 personel gabungan dari kepolisian, satpol PP, TNI dan PPSU.

Baca juga: Bertahan Setelah Penggusuran, Warga Sunter Agung Bangun Gubuk Kayu di Sekitar Lokasi

Meski sempat bentrok, rumah-rumah tersebut tetap digusur.

Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko lantas memberikan sejumlah pernyataan terkait penggusuran tersebut. Warga lalu menanggapinya. Antara pernyataan Sigit dan tanggapan warga terlihat bahwa ada beberapa hal yang bertentangan.

1. Warga disebut tidak ikut Pilkada 2017

Warga yang terdampak penggusuran itu menagih janji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sewaktu Pilkada DKI tahun 2017.

Warga mengatakan, mayoritas mereka pilih Anies dalam Pilkada 2017 karena Anies berjanji tidak akan melakukan penggusuran.

"Bingung pilih Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), pilih Anies, tetap aja digusur," kata, Silah Halimah (42).

Akan tetapi, Sigit mengatakan bahwa warga terdampak penggusuran merupakan warga ilegal dan tidak ikut dalam pilkada.

Ia lantas meminta agar warga-warga tersebut dicek data dirinya.

"Cek saja di daftar pemilih sementara maupun daftar pemilih tetap, mereka ada enggak?" tanya Sigit di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, kemarin.

Menurut Sigit, warga yang digusur itu tidak mengikuti pemilihan gubernur karena tidak terdaftar.

"Orang ikut pemilu saja enggak kok. Enggak terdaftar di TPS maupun DPT. Itu klaim atas nama pemilih siapa?" kata Sigit.

Namun warga membantah. Mereka mengaku terdaftar sebagai warga DKI. Namun alamat KTP mereka memang bukan di lokasi tersebut.

Walikota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko memberi keterangan terkait industri pembakaran arang dan peleburan timah di SDN 07 CilincingKOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI Walikota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko memberi keterangan terkait industri pembakaran arang dan peleburan timah di SDN 07 Cilincing

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com