Warung-warung di pinggir Setu Sawangan juga banyak jenisnya, seperti warung seafood, warkop, dan warmindo.
Meski begitu, Nani, salah satu pemilik warung seafood di Setu Sawangan mengaku pasrah dengan adanya keputusan ini.
“Saya pasrah aja kalau warung saya digusur. Abis mau bagaimana lagi?” ujarnya.
Nani bercerita, dirinya tidak memiliki hak untuk protes karena memang sudah peraturan dari Pemerintah Kota Depok.
“Bukan hak saya juga protes, jadi ya boleh-boleh aja kalau digusur,” tambahnya.
Nani sudah berjualan selama lima tahun.
Selama berjualan, ia mendapat pendapatan sekitar Rp 4 juta per hari.
Nani sendiri belum ada rencana untuk pindah lokasi berjualan.
“Belum ada rencana untuk bangun warung lagi setelah pegusuran,” ujar dia.
Tak hanya Nani, warga lain di sekitar Setu Sawangan juga berharap pemerintah Kota Depok memberikan bantuan terhadap masyarakat untuk mengganti warung makan yang akan disingkirkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.