Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPTJ Pastikan Monorel yang Hendak Dibangun di Puncak Tidak Gunakan APBN

Kompas.com - 29/11/2019, 20:07 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono memastikan bahwa proyek pembangunan monorel atau kereta gantung yang hendak dibangun di Puncak, Bogor, Jawa Barat, bakal menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan swasta, tidak menggunakan dana APBN.

“Pastinya swastalah, kalau masih daerah Jabodetabek itu swasta,” ujar Bambang di kantor BPTJ, MT Haryono, Jakarta Selatan, Jumat (28/11/2019).

Bambang menilai kawasan Puncak yang berpotensi mendatangkan wisatawan akan menjadi daya tarik sendiri bagi perusahaan swasta untuk berinvestasi dalam pembangunan monorel maupun kereta gantung.

“Pasti banyak perusahaan yang berani bangun monorel atau kereta gantung, apalagi ini kan daerah wisata,” kata Bambang.

Baca juga: Monorail atau Kereta Gantung Diwacanakan Dibangun di Jalur Puncak

Ia mengatakan, kereta gantung maupun monorel yang nantinya dibangun diharapkan dapat jadi solusi untuk mengatasi kemacetan di kawasan Puncak.

Menurut dia, selama ini solusi kemacetan di Puncak hanya berkisar pada rekayasa jalur dan penambahan lajur ketimbang transportasi massal.

Solusi pemerintah untuk menyelesaikan masalah kemacetan di Puncak sudah dicoba dengan berbagai cara seperti satu arah atau one way.

“Jadi sebenarnya itu rencana jangka pendek, kita selama 30 puluh tahun masih menerapkan jalur buka tutup dan itu harus diganti,” kata Budi.

Baca juga: Siap-siap, Jabar Dilirik Pengembang Monorail asal London

Budi mengatakan, pihak BPTJ masih melakukan kajian transportasi apa yang paling tepat untuk mengatasi kemacetan.

Saat ditanyakan kapan mulai pembangunan transportasi massal berbasis rel di Puncak itu, ia belum memastikan kapan waktunya.

“Masih kami kaji terkait apa yang deal nantinya diterapkan. Kami benahi jalan di Puncak, kerja sama dengan PU, kami mulai dengan pengadaan bus,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com