Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Gatot 15 Tahun Mencari Rupiah Lewat Buku Bekas dan Harapan Mulianya...

Kompas.com - 29/11/2019, 21:18 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria paruh baya tampak duduk di sebuah kursi, tepat di depan toko buku bekas Ampera di Jalan Tanjung Duren Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Pria itu terlihat mengantuk sampai kepalanya terantuk beberapa kali. Siang itu, semilir angin sepoi-sepoi memang sangat melenakan.

Apalagi, hari itu tak ada tamu atau pun pelanggan yang berkunjung . Hanya ada Gatot seorang di antara tumpukan buku-buku usang yang sebagian besar warnanya sudah menguning.

Ketika Kompas.com mendatangi toko buku bekas itu, di antara rasa kantuk yang menderanya, Gatot langsung sigap menyapa.

"Ya Mas cari apa?" ucap Gatot di lokasi, Jumat (29/11/2019). Dia pun beranjak dari kursi dan menyambut.

Baca juga: Kakek Mustakim, Penjual Buku Bekas yang Bertahan di Era Digital

Perbincangan bersama Gatot lambat laun kian mengalir. Dia bercerita soal awal mulanya menekuni usaha buku bekas.

Kepada Kompas.com, Gatot mengaku mulai menekuni usaha buku bekas sejak tahun 2004. Usaha ini dilakukannya untuk membantu para siswa memenuhi kebutuhan buku sekolah dalam kegiatan belajar.

"Berjualan sejak tahun 2004, ya begitu mulai dari buku pelajaran SD, SMP, SMA sampai buku kuliahan ada disini," ucap Gatot.

Di depan toko, buku-buku pelajaran dipajang sehingga memudahkan pelanggan mencarinya.

Tumpukkan buku-buku disusun sesuai dengan mata pelajaran dan ditata tidak berjauhan dari mulai SD, SMP, dan SMA.

Baca juga: Bantu Ayah Memulung, Bocah Sabna Kumpulkan Buku Bekas untuk Sekolah

Menurut Gatot, itu akan memudahkan para pelanggan yang datang mencari berbagai buku pelajaran.

"Ditaruh di depan biar kelihatan dan tidak berjauhan dari kelas 1 sampai ke jenjang berikutnya," kata Gatot.

Buku pelajaran tersebut dijual seusai kondisi dan kebutuhan pelanggan.

"Ya sesuai kondisi saja Mas namanya buku bekas kan, kadang Rp 20.000-Rp 30.000 tergantung juga buku pelajarannya apa," kata Gatot.


Tak hanya buku pelajaran

Beberapa koleksi majalah juga menjadi barang yang dijual Gatot di tokonya.

"Kalau koleksi majalah beberapa ada, kayak otomotif, majalah fashion beberapa, tapi kalau koran enggak," ucap Gatot.

Menurut dia, beberapa pelanggan masih mencari koleksi atau hanya sekedar membaca isinya untuk menambah pengetahuan. 

Komik dan novel terkenal juga menjadi koleksi Gatot untuk diperjualbelikan. Contohnya seperti komik Detektif Conan, Doraemon, hingga Naruto.

"Kalau untuk komik biasa saya jual Rp 5.000, biasa anak-anak atau remaja orang dewasa lah yang dulunya baca komik dan ingin cari lagi ya ke sini," ujar Gatot.

Dapat dari warga hingga pengepul 

Gatot menceritakan awal mula dirinya mendapat buku-buku bekas itu. Dia mengaku mendapatnya dari orang yang ikhlas memberi hingga dari pengepul kiloan. 

"Ada yang kasih ya diterima, tapi kalau beli di pengepul yang gerobak lewat itu mas harus dilihat kondisinya apa robek ndak, lihat halamannya lengkap ndak, begitu," ucap Gatot.

Harga satu buku yang dibeli dari pengepul pun beragam, biasanya pengepul dan Gatot sudah sama-sama tahu harga buku karena buku itu memang untuk dijual kembali.

Kini koleksi buku di toko Ampera sudah mencapai ribuan buku dari berbagai jenis. Meski Gatot menjadikan toko bukunya tempat untuk mencari uang, namun dia memiliki harapan mulia agar masyarakat bisa terus belajar dan menimba ilmu, tak perlu memandang dari mana dia berasal. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com