Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tembak Mati Pengedar Sabu Berbungkus Kotak Teh China

Kompas.com - 04/12/2019, 16:31 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengedar narkoba berinisial M ditembak mati polisi karena melawan saat diminta menunjukkan tempat tinggal anggota jaringannya di Jakarta Timur, Minggu (1/12/2019).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, kejadian berawal saat polisi menerima laporan warga tentang peredaran narkoba oleh jaringan Palembang-Jakarta di wilayah Jakarta Timur.

Polisi lalu menyelidiki keberadaan pengedar narkoba tersebut.

Baca juga: Polisi Buru Pemasok Sabu Ke Pengedar yang Tewas ditembak

 

Hari Minggu lalu itu, polisi menangkap tersangka M di depan Gedung Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, saat akan transaksi dan diamankan narkoba jenis sabu seberat 990 gram.

"Hasil penyelidikan menemukan bahwa tersangka masih menyimpan barang bukti di rumah kontrakan di Jalan Kebon Nanas Selatan I, Jatinegara. Kemudian anggota melakukan penggeledahan, dan ditemukan barang bukti dengan total berat 2.247 gram," kata Yusri di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu.

Berdasarkan hasil penyelidikan terhadap M, semua narkoba itu milik A.

M bertugas mengantarkan barang yang telah dipesan berdasarkan perintah A.

"Untuk upah yang didapat M setiap memberikan sabu dengan cara menempel, setiap 1.000 gram mendapatkan Rp 20.000.000, tergantung berapa banyaknya sabu dan fasilitas lainnya adalah diberikan uang untuk biaya sewa rumah Rp 10 juta," ujar Yusri.

M sempat menunjukkan tiga tempat persembunyian A kepada polisi. Namun, A tidak ditemukan di lokasi yang ditunjuk. A masih diburu hingga kini.

"Di tempat ketiga, M sempat merebut senjata, sempat terjadi perkelahian, dengan prosedur SOP, pelaku M kami lumpuhkan dan tertembak sehingga meninggal dunia," ujar Yusri.

M tewas dalam perjalanan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Barang bukti yang diamankan polisi yakni 3,237 gram sabu yang dibungkus dalam kemasan teh china.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com