Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Adik Bacok Kakak Kandung karena Masalah Tanah Warisan

Kompas.com - 06/12/2019, 10:04 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Harta warisan menjadi pemicu perkelahian kakak beradik yang tinggal berdekatan di Kacamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (5/12/2019).

Perkelahian itu bahkan berbuntut pembacokan yang dilakukan SA (41) terhadap Nurman (43) yang tidak lain merupakan kakak kandung SA.

Pembacokan terjadi di rumah korban di Jalan Raya Pondok Salak, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan.

Akibat kejadian tersebut, Korban mengalami luka serius di kepala.

Kronologi

Kanit Reskrim Polsek Pamulang, Iptu Totok Riyanto mengatakan, pembacokan tersebut bermula saat tersangka pelaku dan korban berselisih soal warisan.

Dari hasi pemeriksaan polisi, tersangka mengaku tak dibagi hasil penjualan tanah warisan keluarga yang dilakukan korban.

Baca juga: Adik Bacok Kakak Kandung Saat Cekcok Soal Warisan

"Jadi perselisihan karena perebutan warisan adik dan kakak," kata Totok.

Tersangka yang kesal kemudian mendatangi rumah korban. Perdebatan antara keduanya terjadi hingga berbuntut pembacokan yang alami korban di bagian kepala.

"Korban mengalami luka pada bagian kepala. Saat itu pelaku memang sudah membawa senjata tajam," ucapnya.

Setelah membacok korban, tersangka yang saat itu sudah dikepung warga setempat langsung melarikan diri dengan meninggalkan sepeda motor matic miliknya di rumah korban.

Tersangka pelaku kemudian mendatangi Polsek Pamulang untuk melaporkan bahwa sepeda motornya ditahan korban.

"Pelaku melaporkan kejadian penganiayaan yang menimpanya dan melaporkan penahahan sepeda motor," kata Totok.

Polisi bersama tersangka pelaku lalu mendatangi lokasi di mana motor pelaku ditahan.

Namun begitu sampai di lokasi, pelaku langsung melarikan diri dengan sepeda motor dan meminta persoalan keributan harta warisan itu tak dilanjutkan.

"Saat itu, istri korban bilang 'Kok dia (pelaku) dibiarkan lari, Pak. Padahal dia sudah bacok suami saya'. Pas anggota cek ke dalam rumah, ternyata suaminya sudah pingsan, kepalanya dibacok pelaku," ujar Totok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com