"Mereka yang melakukan, menyuruh melakukan, dan turut melakukan perbuatan dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan atau mentransmisikan dan atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan dokumen elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain," ucap Jaksa Donny M Sanni di ruang utama Pengandilan Negeri Jakarta Selatan.
Kedua, pada tersangka dijerat dengan pasal penghinaan dan pencemaran nama baik yakni Pasal 51 Ayat 2 Jo Pasal 36 Jo Pasal 27 Ayat 3 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2006 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Jo Pasal 55 Ayat 1. Subsider Pasal 45 Ayat 1 Jo Pasal 27 Ayat 3 UU No 19 Tahun 2016.
Sedangkan Pasal 3 tentang Penyerangan Kehormatan dan Menuduhkan Sesuatu di Muka Umum yakni Pasal 310 Ayat 2 KUHP Jo Pasal 55 Ayat 1 KUHP.
"Dengan menuduhkankan suatu hal yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum," ucap Donny.
Jaksa mengatakan ancaman dari salah satu pasal maksimal selama 12 tahun kurungan penjara.
Pengajuan eksepsi dilakukan kuasa hukum Pablo Benua, Rihat Hutabarat usai pembacaan dakwaan di ruang sidang.
"Kami keberatan dan kami akan lakukan eksepsi atas dakwaan tersebut," kata Rihat.
Baca juga: Sidang Eksepsi Kasus Ikan Asin Akan Digelar Tahun Depan
Hakim Ketua Djoko Indarto pun mengabulkan permintaan pengajuan eksepsi tersebut. Hakim akhirnya memutuskan untuk menggelar sidang eksepsi pada Senin (6/1/2020) mendatang.
Setelah ketuk palu tanda sidang selesai, tiga terdakwa langsung meninggalkan ruang sidang utama. Lagi lagi ormas tersebut menjagai tiga terdakwa hingga akhirnya mereka masuk ke mobil kejaksaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.