Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Penggerebekan Gudang yang Menyimpan Obat, Kosmetik dan Makanan Ilegal

Kompas.com - 11/12/2019, 09:21 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan menggerebek sebuah gudang Jalan Agung Karya No. VI, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Senin (9/12/2019).

Hasilnya, ratusan ribu obat-obatan tradisional, kosmetik, hingga makanan yang tak mendapatkan surat izin edar ditemukan.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan penggerebekan ini adalah suatu pengungkapan yang besar oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) mereka.

"Jadi ini temuan yang penting ya, karena memang selama ini sudah ditengarai suatu tantangan obat dan makanan untuk Badan POM yaitu peredaran secara online," kata Penny di lokasi, Selasa (10/12/2019).

Baca juga: BPOM Gerebek Gudang Berisi Ratusan Ribu Obat, Kosmetik, dan Makanan Ilegal di Tanjung Priok

Berikut beberapa fakta terkait penggerebekan yang dilakukan oleh BPOM tersebut.

1. Nilai barang-barang ilegal capai Rp 53 miliar

Setelah penggerebekan itu, Penny mengungkap nilai dari ratusan ribu barang ilegal tersebut mencapai puluhan miliar rupiah.

"Total jumlahnya hampir Rp 53 miliar dari produk tersebut," kata Penny

Jika dirinci, ada 59 jenis barang ilegal yang disimpan dalam gudang tersebut.

Baca juga: Obat, Kosmetik, dan Makanan Ilegal yang Disita BPOM di Tanjung Priok Senilai Rp 53 Miliar

Nilai masing-masing barang bukti yang mereka amankan yaitu  43.071 kosmetik ilegal seharga Rp 17,17 miliar.

Sementara untuk obat tradisional ilegal, BPOM mengamankan 58.355 obat senilai Rp 27,98 miliar.

Kemudian, ada 14.533 makanan olahan ilegal dengan nilai Rp 7,21 miliar.

2. Terdiri dari barang impor dan produksi dalam negeri

Adapun 59 jenis barang bukti tersebut jika dilihat dari kemasannya merupakan barang-barang yang diimpor dari berbagai belahan dunia. Ada yang dari Spanyol, Rusia, hingga China.

Namun berdasarkan pengakuan dari saksi yang diperiksa, ada produk-produk ilegal berlabel luar negeri namun justru di produksi di Indonesia.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, BPOM Purwokerto Temukan Makanan Tak Layak Edar

"Dan ini akan kita telusuri, bisa jadi dibuat disuatu fasilitas gudang yang tidak kita tahu tempat ilegal. Itu yang akan kita telusuri," ujar Penny.

3. Tidak ada jaminan barang aman digunakan

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, barang-barang yang diamankan di antaranya krim pembesar alat vital, obat pelangsing, kopi bubuk, pelembab wajah, hingga penghambat bulu kaki.

Sementara merek-merek produk yang tidak memiliki izin edar, antara lain Slim Mix Collagen, EcoSlim, Black Latte, Princess Hair, Varikosette, Titan Gell, Gialuron, Xtrazex, Keta Guru dan lain-lain.

Penny mengatakan, meski kemasan dari produk-produk itu tampak menarik, namun tidak ada jaminan barang tersebut aman digunakan.

Kalau masyarakat mengkonsumsi produk-produk seperti ini, yang ilegal, tidak ada jaminan kandungannya apa," tutur Penny.

4. Belum ada tersangka

Terkait kasus ini, Penny mengatakan PPNS telah memeriksa 10 orang saksi yang diperkirakan bertanggung jawab terhadap produk ilegal tersebut.

"Sudah 10 orang yang diperiksa sebagai saksi, belum ada tersangka," ujar Penny.

Penny lantas menjelaskan peran berbagai perusahaan yang namanya terlibat dalam barang-barang ilegal itu.

Baca juga: Gerebek Gudang Obat hingga Kosmetik Ilegal di Tanjung Priok, BPOM Belum Tetapkan Tersangka

Pertama ialah PT Boxme Fullfillmet Centre selaku pemilik gudang tempat ratusan ribu barang ilegal itu disimpan.

"Ini sarananya (PT Boxme) legal tapi produk-produknya ilegal dan dijualbelikan secara online itu tanpa pendaftaran tanpa apa informasi kepada BPOM," tutur Penny

PT Boxme Fullfillmet Center menerima pesanan dari PT 2WTRADE, PT Globalindo Kosmetika Internasional, dan PT Digital Commarce Indonesia.

Para saksi yang diperiksa mengaku baru tujuh bulan menjalankan bisnis produk-produk ilegal tersebut. Akan tetapi ada dugaan bahwa sebelumnya, mereka cenderung berpindah-pindah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com