Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/12/2019, 08:52 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu belakangan, masyarakat dihebohkan dengan banyaknya kemunculan ular kobra di tengah-tengah permukiman masyarakat.

Hal ini lantas menimbulkan pertanyaan-pertanyaan fenomena apa yang sedang terjadi di tengah-tengah mereka.

Tak sedikit masyarakat yang mengaitkan peristiwa tersebut dengan kemungkinan bencana bahkan hal-hal mistis.

Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, para pemerhati ular mengatakan bahwa sebenarnya kemunculan ular-ular kobra ini adalah sebuah siklus tahunan.

Bulan Desember adalah bulan telur-telur ular kobra menetas.

Namun, Igor dari Komunitas Taman Belajar Ular Indonesia mengatakan, ada satu hal yang menjadi faktor utama meningkatnya temuan ular kobra di akhir tahun ini yaitu kemarau panjang.

Igor menjelaskan, pada tahun-tahun sebelumnya, di bulan September hujan sudah turun di kawasan Jabodetabek.

Baca juga: Berbahaya, Jangan Langsung Bunuh Saat Bertemu Ular Kobra

Turunnya hujan lantas membuat telur-telur ular kobra cenderung berlumut, membusuk, hingga akhirnya gagal menetas.

"Biasa September itu sudah mulai hujan, otomatis si telur ini sudah membusuk duluan. Tapi karena ini kemarau panjang, Desember kita hujan jadi ular menetas sempurna," kata Igor di  Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta Utara, Kamis (19/12/2019).

Selain itu, kurangnya predator anakan ular kobra seperti musang, biawak hingga jenis ular lain di kawasan Jabodetabek juga jadi salah satu sebab.

"Kejadian ini baru sekarang saja terjadi, kalau tahun lalu tidak sebanyak ini dan ternyata rata di Kalimantan pun sama," ujar Igor.

Sementara itu, Ave dari komunitas Aspera mengatakan, sebenarnya tak hanya ular kobra yang saat ini banyak beredar.

Akan tetapi ular-ular lain jarang menjadi sorotan karena cenderung tidak berbisa dan juga cenderung bersembunyi apabila mendengar keberadaan manusia.

Baca juga: Tabur Garam untuk Cegah Ular Masuk Rumah Hanya Mitos, Ini Cara yang Benar

Berbeda dengan kobra yang memiliki mekanisme pertahanan diri yakni melawan dengan membesarkan kepalanya saat sedang terancam.

Tapi, warga patut waspada terhadap seluruh ular yang mungkin muncul baik yang berbisa atau tidak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Ibunda Kenang Anaknya yang Pendiam dan Banyak Teman

Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Ibunda Kenang Anaknya yang Pendiam dan Banyak Teman

Megapolitan
Kisah Perantau dari Pelosok Riau ke Jakarta: Banyak yang Bilang, Hidup di Jakarta Itu Keras

Kisah Perantau dari Pelosok Riau ke Jakarta: Banyak yang Bilang, Hidup di Jakarta Itu Keras

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita di Cikarang, Suami Akui Sayat Bibirnya

Kasus Pembunuhan Wanita di Cikarang, Suami Akui Sayat Bibirnya

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kebakaran di SMAN 6 Jakarta

Polisi Tutup Kasus Kebakaran di SMAN 6 Jakarta

Megapolitan
Teriakan Dasem Saat Temukan Anaknya Tewas dengan Bibir Tersayat di Cikarang

Teriakan Dasem Saat Temukan Anaknya Tewas dengan Bibir Tersayat di Cikarang

Megapolitan
Polisi Sebut Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Satpam SMAN 6 Jakarta

Polisi Sebut Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Satpam SMAN 6 Jakarta

Megapolitan
Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Suami Telah Mengaku Membunuh ke Ibu Korban

Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Suami Telah Mengaku Membunuh ke Ibu Korban

Megapolitan
Tampil di Acara Istana Berbatik, Pj Gubernur DKI Gunakan Berewok, Topi, dan Batik Bergambar Ondel-ondel

Tampil di Acara Istana Berbatik, Pj Gubernur DKI Gunakan Berewok, Topi, dan Batik Bergambar Ondel-ondel

Megapolitan
Pengendara Mobil Setuju Penerapan Parkir Bertarif Disinsentif

Pengendara Mobil Setuju Penerapan Parkir Bertarif Disinsentif

Megapolitan
Pasar Santa Belum Kenakan Tarif Parkir Disinsentif

Pasar Santa Belum Kenakan Tarif Parkir Disinsentif

Megapolitan
Pemotor Wanita Tabrak Tiang Listrik di Cilodong, Korban Dibawa ke RS

Pemotor Wanita Tabrak Tiang Listrik di Cilodong, Korban Dibawa ke RS

Megapolitan
Cerita Dasem Temukan Anaknya Meninggal dengan Bibir Tersayat...

Cerita Dasem Temukan Anaknya Meninggal dengan Bibir Tersayat...

Megapolitan
Jalan Merdeka Utara Ditutup Imbas Acara Istana Berbatik, Lalu Lintas Padat Merayap

Jalan Merdeka Utara Ditutup Imbas Acara Istana Berbatik, Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Masuk Daftar Tempat Parkir Bertarif Disinsentif, Pasar Santa Masih Berlakukan Harga Normal

Masuk Daftar Tempat Parkir Bertarif Disinsentif, Pasar Santa Masih Berlakukan Harga Normal

Megapolitan
Ahli Herpetologi: Ular Sanca Bertahan di Rumah Kosong karena Suhu Panas atau Baru Menetas

Ahli Herpetologi: Ular Sanca Bertahan di Rumah Kosong karena Suhu Panas atau Baru Menetas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com