BEKASI, KOMPAS.com – Pengujung 2018 silam jadi momen kelabu bagi keluarga besar Daperum Nainggolan.
Empat anggota keluarga Daperum secara sadis dibunuh oleh Harris Simamora, yang tak lain merupakan kerabatnya sendiri, di kediamannya di Bekasi, Jawa Barat.
Kasus ini terus bergulir hingga 2019.
Belakangan, kuasa hukum Harris mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung buat menghindarkan Harris dari vonis mati yang sebelumnya dijatuhkan hakim.
Entah apa yang hidup di benak Harris Simamora saat itu.
Peristiwa tersebut bermula saat Harris diundang saudara jauhnya, Maya Boru Ambarita, untuk datang ke rumah pada 12 November 2018.
Maya merupakan istri dari Daperum.
Baca juga: Kuasa Hukum Bersikeras Harris Simamora Tak Berencana Bunuh Satu Keluarga di Bekasi
“Kamu datang sekarang, besok kita mau belanja ke Tanah Abang jam 7 pagi,” tulis Maya dalam pesan singkatnya.
Harris kemudian datang ke rumah Maya di Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi pukul 21.00 WIB.
Harris memang sudah biasa berkunjung ke kediaman Maya dan Daperum.
Setibanya di rumah Maya, ia menonton televisi sembari mengobrol dengan Daperum dan Maya di ruang keluarga.
Tak lama berselang, Harris ditanya oleh Daperum.
"Nginap atau nggak kamu? Kalau kamu nginap nanti enggak enak sama abang kita, Douglas.”
“Terserah mau nginap atau enggak, soalnya ini bukan rumah kita, kita cuma numpang di sini”, timpal istri Daperum, Maya kepada Harris, sebagaimana ditirukan oleh JPU Fariz Rachman dalam pembacaan surat dakwaan di PN Bekasi, Senin (11/3/2019).
Daperum kemudian berkata kepada istrinya dengan nada agak keras.
"Sudah tahu kamu kalau nginap di sini abang saya enggak suka.”
Harris belum tersulut emosi ketika adu mulut itu terjadi, hingga Daperum menyemprot Harris dengan kalimat yang dianggap melukai perasaan, dalam bahasa batak.
“Kamu tidur di belakang saja, kayak sampah kamu!” seru Daperum.
Pukul 23.00, saat Daperum, Maya, dan dua orang anaknya terlelap pulas, Harris masuk ke dapur rumah.
Ia menyimpan amarah akibat disemprot Daperum.
Harris menemukan sebatang linggis di dapur.
Gelap mata oleh amarah tadi, Harris mengambil linggis tersebut, kemudian menghampiri Daperum dan Maya yang terlelap di ruang tamu.
Singkat cerita, keduanya meregang nyawa oleh linggis di tangan Harris.
Kedua anak korban, Sarah (9) dan Arya Nainggolan (7) yang berada di kamarnya masing-masing sempat siuman saat jeritan ayah dan bundanya melengking.
Keduanya keluar kamar dan hendak melihat kondisi orangtua mereka.