Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Terbenam Lumpur Banjir, Warga Pondok Gede Permai Bekasi Berharap Hujan

Kompas.com - 15/01/2020, 15:51 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah warga RW 008 Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi berharap datangnya hujan meskipun rumah mereka sempat terendam banjir hingga lantai 2 pada awal Tahun Baru 2020 lalu.

Irvan Nurdin (36), warga RT 003/RW 008, misalnya. Ia begitu bersyukur ketika hujan mengguyur Pondok Gede Permai pada Rabu (15/1/2020).

"Alhamdulillah," seru Irvan ketika hujan turun saat Kompas.com bertamu ke kediamannya.

Baca juga: Wali Kota Bekasi: 75 Persen Warga Pondok Gede Permai Menolak Direlokasi

Ia mengatakan, hujan sangat penting agar lumpur-lumpur yang masih tersisa di RW 008 tak mengering.

Jika mengering, maka lumpur-lumpur itu akan kian sulit dibersihkan.

"Kayak kemarin (Selasa), saat TNI-AU berhasil modifikasi cuaca kayak kemarau lagi. Panas banget. Kita malah pusing," ujar dia.

"Kalau hujan kita malah alhamdulillah," imbuhnya.

Pendapat Irvan dibenarkan oleh Erick Timor (43), warga RT 004/RW 008 Pondok Gede Permai.

Baca juga: Rencana Relokasi Warga Pondok Gede Permai, Wali Kota Usul Hanya di Area 20 Meter dari Tanggul

Menurut dia, hujan dapat mencegah lumpur-lumpur menyumbat selokan. Jika lumpur-lumpur itu kering, berarti harus ada pengerahan ekstra mobil pemadam kebakaran buat menyemprot lumpur.

"Di sini mah enggak bakal banjir kalau cuacanya hujan di sini saja. Mau segede apa pun hujan juga aman. Enggak apa-apa hujan gede," ujar Erick kepada Kompas.com, Rabu siang.

"Kalau hujannya di Bogor baru kita ketar-ketir. Karena banjir di sini pasti karena kiriman," ia menambahkan.

Baca juga: Masalah Imbas Banjir di Pondok Gede Permai Bekasi, Penanganan Lamban hingga Ditinggalkan Penghuni

Sebanyak 4 RT di Perumahan Pondok Gede Permai masih terbenam lumpur dengan kedalaman sekitar mata kaki orang dewasa pada Rabu siang.

Padahal, masa tanggap darurat bencana banjir di Kota Bekasi telah berakhir per Selasa (14/1/2020).

Lumpur juga masih banyak dijumpai di RW-RW lain, namun kedalamannya tak seberapa, hanya menyebabkan jalan becek dan licin.

Sebagian warga masih kerja bakti membersihkan lumpur dengan sekop dan peralatan lain. Rumah-rumah warga masih berceceran lumpur.

Sejumlah staf Pemerintah Kota Bekasi ada di sana, namun jumlahnya tak begitu banyak. Para petugas pemadam kebakaran tampak sibuk menyemprotkan selokan yang tersumbat lumpur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com