Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Masa Tanggap Darurat Banjir Tak Cukup untuk Bereskan Lumpur di Jatiasih, Bekasi

Kompas.com - 16/01/2020, 07:51 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Masa tanggap darurat bencana banjir di Kota Bekasi selama 13 hari sejak 2 Januari 2020 hingga 14 Januari 2020 rupanya tak cukup membereskan masalah pascabanjir di daerah itu.

Selain masalah tanggul jebol yang memang butuh waktu lama untuk ditambal, pembersihan lumpur di sejumlah perumahan di bantaran Kali Bekasi pun baru 60 persen. Demikian  menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi.

Pemerintah Kota Bekasi lalu menetapkan status baru, 1 tingkat di bawah masa tanggap darurat, yakni masa darurat bencana pemulihan untuk penanggulangan DAS (Daerah Aliran Sungai) Kali Bekasi.

Baca juga: Ketika Wacana Relokasi Warga Pondok Gede Permai Ditolak Warga

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Bekasi, Sajekti Rubiyah menyatakan, penetapan status baru itu dilakukan mulai Rabu (15/1/2020) kemarin sampai 3 bulan ke depan

"Pembersihan sudah dilakukan sejauh ini 95 persen. Tinggal di sekitar DAS Kali Bekasi saja yang belum dibersihkan," ujar perempuan yang akrab disapa Yekti itu, Rabu.

"Masih memerlukan pembenahan pascabanjir, maka derajatnya diturunin satu tingkat," imbuhnya.

Yekti menjelaskan, prioritas rehabilitasi dampak pascabanjir di sekitar DAS Bekasi meliputi pembenahan tanggul, pengangkutan sampah, dan pembersihan lumpur.

Wilayah Jatiasih jadi salah satu prioritas untuk ditangani karena dampak pascabanjirnya belum diatasi betul selama masa tanggap darurat banjir.

Hingga Rabu siang, berdasarkan pengamatan Kompas.com, setidaknya dua perumahan di Jatiasih masih terbenam lumpur, yakni Pondok Gede Permai dan Kemang Ifi.

Kedua perumahan itu cukup parah terdampak Banjir pada awal bulan ini karena terletak persis di tepi Kali Bekasi yang meluap.

Lumpur masih semata kaki di Pondok Gede Permai

Sebanyak 4 RT di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi masih terbenam lumpur dengan kedalaman sekitar mata kaki orang dewasa pada Rabu siang kemarin.

Wilayah RT 001, 002, 003, dan sebagian RT 004/RW 008 di Pondok Gede Permai masih terendam lumpur.

Wilayah RT 001/RW 008 Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi masih terbenam lumpur sedalam mata kaki orang dewasa selepas masa tanggap darurat banjir di Kota Bekasi berakhir, Rabu (15/1/2020).KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN Wilayah RT 001/RW 008 Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi masih terbenam lumpur sedalam mata kaki orang dewasa selepas masa tanggap darurat banjir di Kota Bekasi berakhir, Rabu (15/1/2020).

Lumpur juga masih ada di RW-RW lain tetapi kedalamannya tak seberapa, hanya menyebabkan jalan becek dan licin.

Sebagian warga masih berjibaku kerja bakti membersihkan lumpur dengan sekop dan peralatan lain. Rumah-rumah warga pun masih berceceran lumpur.

Beberapa staf Pemerintah Kota Bekasi juga tampak ada di sana. Namun, jumlahnya tak begitu banyak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com