Toto disebut pribadi yang kalem. Interaksinya dengan warga sekitar biasanya hanya berupa tegur sapa.
Ketua RW 005, Puji Haryati menambahkan, Toto bahkan tidak pernah ikut dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan RW.
"Boro-boro, orang dia termasuk numpang alamat doang ini," ujar Puji.
Baca juga: Melacak Fakta tentang Toto Santoso, Raja Keraton Agung Sejagat yang Jadi Viral
Pada tahun 2016, kebakaran melanda rumah-rumah ilegal yang ada di bantaran rel kereta api Kampung Bandan tersebut.
Kebakaran itu menghanguskan hampir seluruh rumah di sana, termasuk yang ditinggali Toto.
Sejak kebakaran tersebut, Toto tak pernah kembali lagi ke sana.
Lurah Ancol, Rusmin mengatakan, rumah-rumah yang sempat terbakar di lokasi itu tidak pernah lagi dibangun ulang.
"Pada tahun 2016 pernah kebakaran, dan terakhir tahun 2016 sudah tidak ada bangunan lagi, sudah rata, dan yang bersangkutan sudah tidak tinggal lagi di Kelurahan Ancol," ujar Rusmin.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, lahan tersebut kini sudah kosong tanpa bangunan.
Di samping rel kereta itu sudah dibangun tembok beton agar warga tak lagi membangun rumah di sana.
Baca juga: Ini Sumber Uang Keraton Agung Sejagat, Setoran Pengikut hingga Ratu Miliki Salon dan Rumah Makan
Rusmin juga menyampaikan, pihak Kelurahan akan berkoordinasi dengan Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menindak lanjuti status kependudukan Toto.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menyebutkan pihaknya turut melakukan penelusuran terhadap Toto.
Dari hasil penelusuran mereka, diketahui bahwa Toto memiliki hutang sebesar Rp 1,3 miliar sewaktu tinggal di sana.
"Saudara Toto ini juga pernah melakukan peminjaman atau utang ke bank yang saat itu diketahui oleh Ketua RT berdasarkan keterangannya sekitar Rp 1,3 miliar," kata Budhi di Mapolres Metro Jakarta Utara, Kamis (16/1/2020).
Baca juga: Kapolres Jakut: Raja Keraton Agung Sejagat Pinjam Rp 1,3 Miliar Sewaktu Tinggal di Ancol
Toto menggunakan KTP yang ia urus sewaktu pertama kali pindah ke Kampung Bandan tahun 2011.