Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Buaran Jaya, Permukiman di Bekasi yang Rutin Banjir jika Hujan Lebih dari Sejam

Kompas.com - 22/01/2020, 09:03 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Banjir merendam perumahan di Kampung Buaran Jaya RT 004 dan 005/RW 008, Harapan Mulya, Medansatria, Kota Bekasi pada Selasa (21/1/20) pagi.

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com menyatakan bahwa air masuk ke rumah dengan cepat, sejak hujan melanda sekira pukul 01.00 WIB.

Sekitar pukul 03.30 WIB, air mulai masuk ke dalam rumah, saat intensitas hujan semakin deras.

Pantauan Kompas.com, pada Selasa pagi, banjir yang sempat merendam hingga kedalaman sekitar semeter baru turun menjadi sekitar 70 cm.

Banyak anak-anak bermain di air banjir yang suhunya cukup dingin. Kondisi perumahan yang ada di wilayah cekungan membuat banjir sulit surut.

Yatin, salah satu warga RT 005 menyatakan bahwa banjir sudah langganan merendam rumahnya jika hujan turun dengan intensitas tinggi.

"Rumah saya seperut lah ya. Kalau belum lama juga waktu Tahun Baru seleher," ujar Yatin ditemui Kompas.com tengah duduk di jalan raya tepi kali yang posisinya lebih tinggi dari perumahannya, Selasa.

"Di pinggir kali saja tidak mengungsi, kayak begini saja bertahan di pinggir kali. Setiap hujan banjir," imbuhnya.

Gorong-gorong sempit

Hardjiman, Ketua RT 004/RW 008 Kampung Buaran Jaya, menyatakan bahwa banjir sudah langganan merendam perumahan warganya setiap hujan deras turun dalam tempo lebih dari 1 jam.

Gorong-gorong yang tak sanggup membuang kiriman air jadi penyebab banjir.

"Masalahnya ada di gorong-gorong sama pembuangannya. Kalau buangannya ada dua lubang, mungkin enggak banjir," ujar Hardjiman.

Hardjiman menyebut, kiriman air di gorong-gorong tersebut datang dari tiga penjuru. Namun, pembuangannya berada tepat di bawah Kampung Buaran Jaya.

Saluran pembuangan yang kurang dan telah menyempit menyebabkan air di kampung tersebut tak bisa mengalir.

"Kalau dulu ada dua lubang pembuangan. Mungkin sudah lama kali, sudah bertahun-tahun jadi lumpurnya banyak," ujar Hardjiman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com