Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bambang Asrini Widjanarko
Kurator seni

Kurator seni, esais isu-isu sosial budaya, aktivis, dan seorang guru. Kontak: asriniwidjanarko@gmail.com

Suara Solidaritas Sosial dari Bintaro Design District

Kompas.com - 22/01/2020, 19:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Maka, dalam karya Genang, kita melihat dengan cara merunduk pada tempat air, seperti manusia yang sekali waktu merunduk seperti air, yang selalu mencari lahan lebih rendah agar tak jumawa, selalu mendongak.

Di Taman Telaga Sampireun, kita juga bersua dengan instalasi String Composition oleh BIROE, Locarasa, dan Josh Marcy Company.

Instalasi ini memiliki pesona yang berbeda tatkala malam dan siang hari. Komposisi String, atau komposisi tali-tali ini di siang hari seakan menembus lansekap keasrian taman, sementara jika malam instalasi yang bermandikan cahaya sorot menjadi menonjol dan masif keberadaannya di antara taman yang gelap.

Komposisi tali itu, seperti takdir manusia, sesekali samar dan lain waktu menampak tegas sekali.

Di taman lain, Taman Menteng, instalasi kolaboratif yang dijuluki Fabrics, hasil kolaborasi dari desainer-desainer muda dan seniman Azhari Nurrakhman, Primaldy Perdana, Irwansyah Sutaryo, Saffanah Layalia, Galih Pradipta, Syarifina Adani dan Fathia Anindya Wulansasri, MA. Kasyfi, Chandra Irawan, Johannes Indaheng menampilkan kolaborasi antara seni visual, arsitektur, interior dan tata cahaya.

Wujudnya, dari luar seperti sebongkah kotak abstraktif dan bersinar dari dalam, interiornya akan dinikmati pengunjung dengan suuguhan berbagai info dan kota yang impulsif tentang peta Jakarta.

Sekelompok anak muda ini melihat Bintaro sebagai suatu jaringan kota mandiri, sekaligus sebagai kota satelit, yang memadukan antara fungsi perumahan, komersial, perkantoran dan kampung telah menciptakan pola visual kota yang unik.

Seperti sebentuk organik taman kota, berstruktur lurus hingga area kampung yang tak terstruktur. Instalasi mencoba melihat pola-pola ini sebagai upaya kreatif, sebuah imajinasi tentang kota, selayak kanvas yang siap dilukis ulang.

Jika sejumlah arsitek, desainer pun seniman berlomba-lomba menampilkan perspektif karyanya keluar, upaya membawa desain dan arsitektural dikenal dan bermanfaat bagi publik luas, bagaimana jika masyarakat diandaikan sebagai sebuah keluarga?

Apa yang akan dilakukan arsitek, menarik simpul Inclusivity dalam sebuah ruang hunian sebuah keluarga kecil?

Firma arsitek dan desain J+A design menyajikan Rumah Tjoy, yang percaya bahwa keluarga, sebagai elemen masyarakat terkecil akan membangun dan memberi kontribusi pada masyarakat lebih luas jika dimulai hal terbaik menata ruang keluarga atau rumah hunian semenjak awal.

“Desain arsitektur selalu dapat dipertemukan bersama antara arsitek (perancang ruang), kontraktor (pewujud ruang), dan pemilik atau pengguna ruang untuk visi medatang bahkan untuk lingkungan sekitarnya kelak,” ujar Jessica, principal J+A Design.

Rumah Tjoy hadir sebagai bentuk sebuah tekad, semangat, dan harapan dari sang pemilik terhadap mimpi atau visinya akan ruang ideal untuk bertumbuh dan menjadi ruang berkualitas.

Keluarga kecil Tjoy, membangun warung di dekat rumah kontrakannya, yang kemudian disusul dengan mimpi memiliki rumah yang lebih layak dan dekat dengan warung, sehingga aspek bisnis warung dan desain ruang yang baik meningkatkan kualitas hidup manusia yang tinggal di dalam pun mampu berkontribusi pada warga sekitarnya.

Empat penggagas Bintaro Design District 2019 (BDD 2019), sekaligus kurator, yakni: Andra Matin, Budi Pradono, Danny WIcaksono, dan Hermawan Tanzil patut diberikan salut sedalam-dalamnya, atas kiprah mereka dengan tematik inklusivitas yang memantik partisipan luas dan besar.

Sejumlah 98 partisipan terpilih dari open call, telah menghadirkan karya-karya yang di kemudian hari mampu menjangkau sebanyak mungkin pengaruhnya sekaligus memberi inspirasi dan membantu secara konkret kehidupan orang-orang biasa.

Kolaborasi telah menebar energi positif bagi sekitar 70 karya yang termanifestasi berupa eksibisi, instalasi di taman, lokakarya, talk show, dll di Blok M, Kemang, Galeri Nasional, Bintaro bahkan di Tangerang.

Pesan-pesan terbaik dari BDD 2019 semoga meminimalisasi berbagai peristiwa dan fenomena tak baik di awal tahun, dan akan terus dikumandangkan bahkan dalam skala global pada 2020 ini. (Bambang Asrini Widjanarko, Kurator Seni)

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com