Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Jalan Perniagaan, Perkampungan Masyarakat Keturunan Tionghoa di Jakarta

Kompas.com - 25/01/2020, 07:45 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Saat Kapitan China kedua Phoa Beng Gan mengundurkan diri pada 1663, Gan Djie diangkat menjadi penggantinya. Dia dilantik oleh Gubernur Batavia saat itu Jenderal Joan Maetsuyker dan resmi menjadi Kapitan China ketiga.

Baca juga: Asal Usul Etnis Tionghoa di Bekasi, Berawal dari Pemberontakan di Batavia

Di saat sedang menjalani aktifitas sehari-hari menjadi kapitan China ketiga, Gan Djie dan istrinya, Nyai Gan Djie kerap melihat pedagang keliling berteduh di depan kantornya untuk beristirahat.

Mereka beristirahat karena udara yang begitu panas. Mereka juga kerap kehausan dan sulit mendapatkan air minum. Sebab, saat itu penjual air minum belum banyak.

Melihat hal itu, Nyai Gan Djie mengusulkan kepada suaminya agar menyediakan air teh di depan kantornya untuk para pedagang keliling yang kehausan.

Gan Djie pun menyetujui usul istrinya tersebut. Kemudian, tepat di depan kantor kapitan, meja-meja kecil diletakan dan di atasnya ditaruh gelas-gelas berisi air teh untuk pedagang yang kehausan.

Baca juga: Mengenal Sejarah di Museum Pustaka Peranakan Tionghoa

Supaya tidak cepat habis dan memenuhi kebutuhan air para pedagang yang kehausan, maka ditaruh lah tiap pagi dan sore delapan teko berisi air teh di atas meja-meja kecil itu.

"Persediaan air itu akhirnya menjadi suatu ciri untuk memudahkan bagi warga mencari kantor officer Tionghoa itu. Demikianlah, orang lalu mengatakan, dimana ada pat-te-koan di situlah tempat tinggalnya Kapitan Gan. Lambat laun menjadi Patekoan," tulis Alwi.

Pada 1666, Gan Djie meninggal dunia. Pemerintah Belanda kemudian meminta Nyai Gan Djie mengisi jabatan suaminya.

Menurut David Kwa, yang menulis sinopsis cerita ini dalam pementasan di Museum Sejarah Jakarta, Minggu (21/8/2005), kediaman Kapitan China Ketiga Gan Djie di Patekoan tidak diketahui keberadaannya.

Adapun pada tahun 1960-an, kawasan Patekoan diganti namanya menjadi Jalan Perniagaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com