Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Solusi Banjir Warga Harus Pindah, Cawagub DKI Nurmansjah Mengaku Tak Serius

Kompas.com - 07/02/2020, 18:04 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur (cawagub) DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nurmansjah Lubis mengklarifikasi pernyataannya mengenai warga harus pindah saat banjir datang.

Menurut Nurmansjah, saat itu ia memang sedikit bercanda karena tidak ingin suasana yang terlalu serius.

Apalagi dirinya usai berkunjung ke fraksi-fraksi di DPRD.

Baca juga: Warga Daerah Rawan Banjir Komentari Pernyataan Cawagub DKI Nurmansjah soal Pindah Rumah

Namun sebenarnya, pria yang akrab disapa Ancah ini justru serius dan memiliki beberapa strategi untuk menangani banjir di ibu kota.

"Jadi pertama mungkin karena doorstop. Kalau banjir harus kita seriusin, enggak bisa kita sendiri tapi juga pemerintah pusat dan daerah penyangga. APBD kita juga ada dua kegiatan yang kontroversi yang dua-duanya dilaksanakan pemda, yaitu normalisasi dan naturalisasi," ucap Nurmansjah saat dihubungi, Jumat (7/2/2020).

Ia juga menekankan pada pengerjaan sodetan yang menghubungan Sungai Ciliwung dengan Kanal Banjir Timur (KBT) yang saat ini masih mandek karena belum pembebasan lahan belum dilanjutkan.

"Tapi paling utama itu sodetan Ciliwung. Malau enggak selesai, kita kasihan rakyat-rakyat yang mengalami banjir, apalagi pemeliharaan yang situ danau di Jakarta belum sepenuhnya dipelihara dengan baik. Itu harus direvitalisasi kembali," kata dia.

Mantan anggota DPRD DKI Jakarta ini menambahkan bahwa penanganan banjir di DKI Jakarta tak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah.

Masyarakat juga harus turut dilibatkan. Agar masyarakat bisa terlibat maka perlu edukasi yang lebih masif.

"Yang lebih penting, masyarakat ikut berpartisipasi dengan swasta untuk pengendalian banjir. Karena memang mindset masyarakat soal sampah belum bulat semuanya masih sembarangan masih tidak ada aturan lah. Perlu edukasi secara maksimal," tutur Nurmansjah.

Baca juga: Ditanya Strategi Atasi Banjir, Cawagub DKI Nurmansjah Bilang kalau Banjir Pindah Saja

Diketahui, saat ditanyakan mengenai masalah penanganan banjir di DKI Jakarta, Nurmansjah berseloroh jika banjir datang maka harus pindah.

"Ya gampang strategi kalau banjir pindah saja ente. Saya juga kelelep," ucap Nurmansyah usai mengunjungi Fraksi PKB-PPP di Gedung DPRD DKI, Rabu (5/2/2020).

Nurmansjah mengatakan jika ibu kota sebuah negara memang tak pernah lepas dari masalah banjir maupun macet.

"Ya namanya negara maju ibu kota yang sangat maju tiga hal banjir macet sampah. Itu semua komisi D semua tuh," kata dia.

Nurmansyah sendiri dulunya adalah anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 yang ditempatkan di Komisi D.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com