Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Perusahaan Sikapi Virus Corona: Cek Suhu Tubuh hingga Liburkan Karyawan dari Luar Negeri

Kompas.com - 14/02/2020, 05:40 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Virus Corona masih menjadi bayang-bayang yang menghantui warga Indonesia. Meskipun, hingga saat ini belum ada kasus positif Corona di Tanah Air.

Antisipasi dilakukan pemerintah pusat hingga daerah untuk memproteksi wilayah RI.

Tak hanya eksekutif, pihak swasta juga melakukan hal yang sama, terutama di wilayah Jakarta.

Ada perusahaan yang membuat aturan resmi menyikapi virus Corona. Ada pula hanya sebatas imbauan.

Theo, karyawan yang berkantor di Kuningan, Jakarta Selatan, bercerita, perusahaan tempat dia bekerja tengah menggalakan kampanye antisipasi virus Corona.

“Regulasi baru sih enggak, lebih kita menyuarakan campaign ke tindakan pencegahan,” kata Theo saat dihubungi di Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Baca juga: Ada 13 Warga Jakarta yang Diobservasi di Natuna

Di kantor Theo, pihak perusahaan menyediakan masker dan hand sanitizer. Namun, karyawan tidak diwajibkan untuk menggunakan.

“Dari Corporate Safety sendiri menyediakan masker dan hand sanitizer. Jadi memang tidak diharuskan, tapi dianjurkan untuk seperti itu,” kata dia.

Kebijakan lain, kata dia, beberapa karyawan yang masih berada di Singapura diminta tidak datang ke Indonesia dulu sampai waktu yang belum ditentukan.

Pasalnya, ada pasien positif Corona di Singapura.

“Jadi ada beberapa yang masih berada di Singapura," ucapnya.

Baca juga: Imbas Virus Corona, Target Turis Asing Saat Formula E Diturunkan Setengahnya

Ade, karyawan perusahaan di Kelapa Gading, Jakarta Utara, mengatakan, sejak isu virus Corona muncul, seluruh pegawai diwajibkan menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk kantor pada pagi hari.

Resepsionis akan memeriksa setiap tubuh dengan thermometer gun. Jika suhu menunjukkan lebih dari 37,5 derajat celcius, pegawai tersebut diminta beristirahat di rumah.

"Wajib pakai hand sanitizer sebelum masuk kantor," ucap Ade.

Di dalam kantor, pegawai tidak diwajibkan memakai masker. Namun, mereka diminta memakai masker ketika hendak keluar kantor.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com