Melonjaknya harga masker di Indonesia menjadi sorotan media Internasional.
Salah satunya Reuters yang menyoroti kenaikan harga hingga 10 kali lipat dari harga asli.
Selain itu, media Pemerintah Singapura, Straits Times, dalam judul berita "Coronavirus: Price of a box of N95 masks cost more than a gram of gold in Indonesia" melaporkan bahwa harga satu kotak masker N95 sebanyak 20 lembar mencapai Rp 1,5 juta.
Harga tersebut melebihi nilai satu gram emas yang saat ini berkisar Rp 800.000.
Baca juga: Lonjakan Harga Masker di Indonesia Jadi Sorotan Media Internasional
Media ini juga melaporkan kenaikan harga lebih tinggi untuk masker biasa. Satu kotak berisi 50 lembar mencapai Rp 275.000 dengan harga normal kisaran Rp 30.000.
Terkait peristiwa tersebut, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengritik tajam pemerintah yang tidak turun tangan terhadap situasi kenaikan harga masker.
Banyaknya permintaan masker untuk mencegah virus corna dimanfaatkan sebagian oknum pedagang atau distributor untuk menimbun.
YLKI menduga ada penimbunan masker oleh pihak distributor untuk meraup keuntungan besar.
Hal itu yang diduga membuat harga masker di pasaran melonjak tajam sekitar 300 hingga 1.000 persen.
"Penimbunan tersebut akan mengacaukan distribusi masker di pasaran dan dampaknya harga masker jadi melambung tinggi," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam keterangannya, Jumat (14/2/2020).
YLKI juga menerima banyak aduan konsumen terkait melambunganya harga masker di pasaran.
Oleh karena itu, mereka meminta pihak kepolisian agar segera mengusut tuntas dugaan penimbunan masker di pihak distributor.
Sebab, mengambil keuntungan secara berlebihan dinilai sebagai tindaan tidak bermoral.
"Menurut UU tentang Persaingan Usaha Tidak Sehat, tindakan exesive margin (mengambil keuntungan berlebihan) oleh pelaku usaha adalah hal yang dilarang. YLKI juga meminta pihak kepolisian mengusut terhadap adanya dugaan penimbunan masker oleh distributor tertentu demi mengeduk keuntungan yang tidak wajar tersebut," ujar Tulus.
Baca juga: YLKI Sebut Kenaikan Harga Masker Pancing Kepanikan Konsumen
Tulus meminta kepolisian dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengusut tuntas penyebab lonjakan harga masker di pasaran karena diduga adanya penimbunan.