Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedikitnya 13 Permukiman di Jakarta Timur Terendam Banjir

Kompas.com - 20/02/2020, 23:04 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Sedikitnya 13 permukiman penduduk di wilayah Jakarta Timur dilaporkan terendam banjir dengan ketinggian bervariasi 30 hingga 150 sentimeter, Kamis (20/2/2020).

Situasi tersebut dilaporkan melalui aplikasi Jakarta Kini (Kaki) yang diakses pada pukul 19.30 WIB.

Ke-13 lokasi tersebut adalah RW 04, RW 05, RW 07, dan RW 08 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, yang dilaporkan tergenang air sedalam 71 sentimeter hingga di atas 150 sentimeter.

Baca juga: Air Semakin Tinggi, Korban Banjir Kebon Pala Mengungsi

Banjir juga dilaporkan melanda kawasan RW 11 Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara dengan kedalaman air berkisar 150 sentimeter.

Selanjutnya banjir melanda RW 01, RW 02, RW 05, dan RW 12 Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati dengan kedalaman air berkisar 30-150 sentimeter.

Banjir juga terjadi di RW 07 Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati dengan kedalaman air 71-150 sentimeter.

RW 01 Kelurahan Bale Kambang, Kecamatan Kramat Jati juga mengalami situasi yang sama dengan kedalaman air mencapai 71-150 sentimeter.

Baca juga: Banjir Setinggi 2 Meter, 1000-an Warga Bidara Cina Mengungsi

Banjir di RW 05 dan RW 06 Pajaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu dilaporkan mencapai kedalaman di atas 150 sentimeter.

Banjir tersebut rata-rata terjadi sejak pukul 14.00 WIB, akibat intensitas hujan yang tinggi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang melintas melalui Sungai Ciliwung di Jakarta Timur.

Sementara itu pantauan Antara di RW 08, Kebon Pala Tanah Rendah, Kampung Melayu kedalaman air mencapai perut orang dewasa.

"Air naik itu tadi siang, cepat banget naiknya, arusnya juga deras, ini banjir yang ketiga tahun ini," kata warga setempat Fahrozi (47).

Baca juga: Katulampa Siaga III, Anies Sebut Pemprov DKI Akan Kosongkan Sungai Ciliwung

Banjir di lokasi itu menyergap 16 RT di RW 08 Kebon Pala Tanah Rendah yang dihuni lebih dari 300 kepala keluarga.

Ketua RT 06 Kebon Pala, Eddy Karyadi (53) mengatakan, warga sekitar sudah terbiasa dengan banjir karena sudah menetap sejak puluhan tahun silam.

"Kita udah enggak aneh lagi saya yang kaya gini, warga udah terbiasa kan tinggal di sini udah berpuluh-puluh tahun," katanya.

Warga setempat tampak belum mengungsi ke lokasi lain, sebab rata-rata rumah mereka sudah berlantai dua.

"Biasa warga kalau ngungsi itu airnya udah setinggi leher baru dan pada ngungsi ke kantor kelurahan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com