Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Calon Independen: Butuh Usaha Luar Biasa Rebut Kekuasaan Wajah Lama di Depok

Kompas.com - 21/02/2020, 11:32 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Upaya untuk meruntuhkan dominasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kota Depok sedang gencar dilakukan sejumlah pihak jelang Pilkada Depok 2020 ini.

Partai politik bersatu membentuk koalisi-koalisi. Pada yang bersamaan, sosok muda nonpartai muncul ke permukaan dengan tujuan yang sama, menggantikan kejayaan PKS yang langganan menjabat sebagai wali kota.

Salah satu pasangan nonpartai yang serius dalam hal ini adalah Yurgen Sutarno dan Reza Zaki. Keduanya sempat berencana maju Pilkada Depok lewat jalur independen.

Namun jumlah dukungan warga lewat KTP yang mereka kumpulkan tidak cukup. Keduanya pun gagal mendaftarkan diri lewat jalur independen.

Baca juga: Eks Calon Independen: Depok Butuh Sosok Kejutan untuk Dongkrak Partisipasi Politik

Kini, keduanya menyatakan diri terbuka buat dipinang partai politik sebagai calon kandidat penguasa Depok. Namun, ini bukan perkara gampang.

Reza Zaki mengatakan, mungkin saja dirinya sebagai sosok baru tak cukup memikat bagi partai politik yang masih mengandalkan wajah lama.

Namun jika itu terjadi, Zaki ingin masyarakat melihat fenomena itu.

"Misalnya partai politik masih punya ego untuk memilih muka-muka lama, ya silakan saja. Kami akan sampaikan ke publik bahwa Depok ternyata politiknya seperti ini. Masih sulit," ujar Zaki kepada Kompas.com, Kamis (20/2/2020).

"Artinya jika ingin mengubah sesuatu, saya tidak tahu menyebutnya dinasti atau apa, memang effort-nya luar biasa," imbuh dia.

Baca juga: Himpun 69.000 KTP Warga Depok dalam 1,5 Bulan, Reza Zaki: Bisa Jadi Pertimbangan Parpol

Zaki menuturkan, mungkin sosok baru seperti dirinya butuh persiapan yang amat panjang untuk memoles citranya di hadapan publik dan partai politik.

Persiapan itu guna meyakinkan publik dan partai politik, bahwa sudah waktunya Depok berbenah dan mengadopsi sesuatu yang baru supaya pemerintahannya bisa berjalan progresif.

"Dan untuk membangun itu, persiapannya mungkin tidak cukup satu tahun," ucap mantan kader Partai Nasdem itu.

Meski demikian, Zaki optimistis ada jalan bagi dirinya dan tokoh muda lain untuk mengubah Depok. Menurutnya politik bisa begitu dinamis. Persiapan yang memakan waktu tahunan, bisa diakselerasi selama publik membutuhkan.

Di mata Zaki, warga Depok kini sedang jenuh karena tidak banyak perubahan di kota itu selama 15 tahun terakhir.

Baca juga: Gagalnya Politikus Muda Maju Lewat Jalur Independen di Pilkada Depok 2020

Dia yakin, situasi itu bisa dijawab oleh sosok kejutan seperti dirinya dan beberapa kalangan nonpartai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com