Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tiga Penumpang Ojek Pangkalan Terminal Kalideres Ditembak Tarif Rp 750.000

Kompas.com - 22/02/2020, 18:22 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Tanjung Duren Kompol Agung Wibowo menceritakan kronologi tiga penumpang menjadi korban tarif ojek yang tinggi.

Ketiga penumpang tersebut awalnya baru datang dari Kediri, Jawa Timur. Mereka tiba dengan menggunakan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) tujuan Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

Sesampainya di Terminal Kalideres, ketiga penumpang itu naik ojek menuju Tanjung Duren sebagai tujuan akhir.

Baca juga: Minta Bayaran Rp 450.000 Setelah Antar 3 Penumpang, 3 Tukang Ojek Ditangkap Polisi

"Korban naik dari Kediri mengarah ke Kalideres. Sesampainya di Terminal Kalideres, mereka turun, tujuan utama mereka adalah daerah Tanjung Duren, kemudian mereka naik ojek," kata Agung saat ditemui di kantornya, Mapolsek Tanjung Duren, Jakarta Barat, Sabtu (22/2/2020).

Lanjut Agung, ketiga penumpang ditawari jasa pengemudi ojek untuk mengantar ke Tanjung Duren.

Dengan menyebut angka 25, ketiga penumpang berpikir bahwa tarifnya Rp 25.000. Saat itu mereka langsung percaya dan naik ojek itu.

"Kemudian mereka naik ojek. Pada saat ditanya ke Tanjung Duren berapa, dijawab 25. Korban naik dan yang ada di pikiran korban bahwa 25 itu adalah Rp 25.000," ucap Agung.

Baca juga: Awas, Begini Cara Tukang Ojek Malam Ucapkan Tarif untuk Kelabui Penumpang

Harga murah menjadi salah satu alasan ketiga penumpang memilih naik ojek pangkalan pada malam hari. Sebab, kisaran tarif ojek dari Kalideres ke Tanjung Duren biasanya antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000.

"Karena kebiasaan bahwa kalau naik ojek pangkalan dari Kalideres ke Tanjung Duren berkisar antara Rp 50.000 sampai Rp 100.000. Ini kok murah sekali, korban mau naik, gitu kan," kata Agung.

Sesampainya di tujuan, penumpang ojek tertipu, ternyata satu orang dikenakan biaya Rp 250.000. Sehingga, total tarif untuk tiga orang menjadi Rp 750.000.

Penumpang kaget. Cekcok antara penumpang dan pengemudi akibat tawar-menawar harga tak terelakkan lagi.

Baca juga: Sebelum Bepergian dengan Ojek Pangkalan, Pastikan Hal Ini agar Tak Menyesal

"Karena tidak ada kesesuaian harga, kemudian korban berikan uang Rp 100.000 jadi Rp 300.000, kan dikali 3, tapi dari pihak ojek tidak mau terima. Kemudian ditambah sampai akhirnya keluar Rp 150.000 per orang, jadi total semuanya Rp 450.000," ucap Agung.

Diberitakan sebelumnya, anggota Satreskrim Polsek Tanjung Duren, Jakarta Barat, menangkap tiga oknum tukang ojek yang diduga memeras penumpangnya.

Kasus tersebut viral setelah video rekaman aksi para pelaku diunggah oleh akun Instagram @kontributorjakarta.

Tiga tukang ojek tersebut memaksa meminta bayaran total Rp 450.000 setelah mengangkut tiga orang dari Kalideres ke Tanjung Duren.

Setelah viral, polisi mencari para pelaku hingga akhirnya menangkap ketiga tukang ojek tersebut.

S (44), AL (48), dan M (46) ditangkap di Terminal Kalideres ketika menunggu penumpang pada Jumat (21/2/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com